"Ini saudaraku."
Kepala Swandy berdenyut-denyut saat dia menatap kotak berukuran kecil itu. "Tapi bagaimana caranya? Bukankah saudaramu seharusnya manusia ?
Gery mengerutkan kening. "Itu abunya. Dalam sebuah guci. Kristus."
Pikiran Swandy berpacu ketika dia menyadari apa artinya itu. "Dia ... tidak lebih?"
Putaran yang sesaat mencubit fitur Gery membuat Swandy ingin memeluknya dan menjilat semua rasa sakit, tapi Gery meletakkan guci di meja lain dan bangkit. "Tidak masalah. Kita terlambat untuk makanan"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com