Kolim menjilat bibirnya saat dia mencondongkan tubuh lebih dekat, benar-benar fokus pada pemandangan cabul itu. "Itu dia. Buka dirimu. Supaya aku bisa langsung masuk, sampai ke bola-bolanya," katanya sambil mengusap pantat Eli dengan telapak tangannya.
Sentuhan itu begitu menggairahkan Eli mendorong dua jarinya dalam-dalam, merintih dan melengkungkan tubuhnya untuk lebih. Dia menyukai tangan Knight. Terkadang mereka membelainya dengan sangat lembut, di lain waktu memberikan tamparan kejutan. Selalu hangat, dengan jari-jari tebal yang tidak seperti Eli. "Ya, kamu akan, kamu akan bisa meniduriku dengan keras dan cepat," seraknya, membiarkan gerakan jari-jarinya menjadi cepat. Dengan semua kulit Kolim di pertunjukan, ayam Eli sudah bocor precum di perutnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com