webnovel

Pulang

"Sudah cukup, Asheel!"

Sera menampar leher belakang Asheel, menyebabkan yang terakhir tersungkur ke tanah. Di belakangnya terdapat Phina dan Yin Mei yang mengikuti dengan patuh.

Liu'er tertegun saat melihat kedatangan orang lain, dan terlebih lagi orang yang datang adalah kenalan dari pria yang baru saja melecehkannya. Saat dia mendongak melihat orang itu, seluruh tubuhnya tertegun.

Sangat cantik!

Sungguh kecantikan tertinggi, sebuah keindahan tak tertandingi!

Apakah yang dikatakan oleh pria itu benar, jika Chen Yang sangat menginginkan Istrinya yang sangat cantik ini...?

Jika kecantikannya saja sampai seperti ini, maka tidak heran. Tanpa sadar, kesannya tentang Chen Yang menurun.

Sera melihat sang heroine yang tertegun melihatnya dan tidak terkejut. Bagaimanapun, dia percaya diri dengan kecantikannya. Bahkan para wanita jatuh cinta padanya, apalagi pria muda seperti Chen Yang.

Kemudian dia mendekati Liu'er dan berjongkok hingga menyamai posisinya saat ini. Tangannya melambai dan mengeluarkan sapu tangan, yang setelah itu dia gunakan untuk membersihkan cairan yang berasal dari Asheel yang menempel di seluruh wajahnya.

Sera juga membenarkan rambutnya dan merapikan pakaiannya, yang membuat Liu'er benar-benar tertegun di seluruh proses, kemudian tersipu malu.

"Apakah suamiku menyakitimu?" Sera bertanya dengan tersenyum.

"Eh?" Liu'er lebih tertegun saat Sera mengambil inisiatif untuk bertanya padanya. "T-Tidak, dia hanya...."

"Sssht!" Sera dengan lembut menutup bibirnya. "Jangan mengatakannya lagi, aku sudah tahu. Jadi, dia tidak benar-benar menyakitimu, kan?"

Senyuman itu sangat menawan, tapi pada saat yang sama juga terkesan horor, menyebabkan menggigil pada punggung Liu'er.

"Ya..." Liu'er seperti dipaksa mengatakan ini saat melihat senyuman Sera.

"Baguslah, masalah telah terselesaikan." Sera tersenyum bahagia dan menepuk tangannya. "Sekarang, yang tersisa hanya menghapus keberadaan sampah dari muka bumi ini~!"

"Hah?" Liu'er bingung dengan perkataannya, tidak memahami apa yang ingin dilakukan oleh wanita cantik di depannya.

Sluk!

"A-Apa...?!" Liu'er terkejut dengan pemandangan yang dia lihat. Tanpa angin, tanpa udara yang terlibat, sebuah paku es muncul dari kekosongan dan menembus tubuh Chen Yang, benar-benar memakunya ke tanah.

Darah yang keluar dari tubuhnya bahkan langsung membeku karena suhu dingin yang terkandung dalam paku es.

"Apa yang kamu lakukan?!" Liu'er berteriak pada Sera, bertanya-tanya mengapa Sera melakukan hal seperti itu.

Pada awalnya, dia mengira Sera membantu membawanya keluar dari kesulitan saat Asheel melecehkannya karena Sera adalah orang yang benar. Tapi pemandangan yang disaksikannya saat ini benar-benar keluar dari bayangannya.

"Kau bertanya apa yang aku lakukan? Aku hanya membalas apa yang pantas dia dapatkan." Sera tersenyum anggun saat menjawabnya.

"Apa yang pantas Saudara Chen dapatkan...?" Liu'er sama sekali tidak bisa memahaminya. "Apa yang telah dilakukan Saudara Chen padamu?!"

"Dia memiliki niat jahat pada putriku, jadi aku hanya harus membunuhnya sebelum dia bisa menaruh tangannya di atas putriku." Kali ini, perkataan Sera membawa banyak tekanan pada Liu'er, yang menyebabkannya menggigil ketakutan.

Jenis kekuatan yang dia bahkan tidak bisa menyangkal perkataannya. Tapi siapa Liu'er? Dia adalah sang heroine!

"Bagaimana kamu bisa tahu jika Saudara Chen memiliki niat buruk pada putrimu?" Liu'er bersikeras.

Sera terdiam sejenak, lalu dengan penuh kasih menatap Phina yang berdiri di samping Yin Mei. Setelah beberapa saat, dia membuka mulutnya: "Kau tidak akan pernah paham sebelum menjadi seorang Ibu, bahkan suamiku yang bodoh tidak mengetahuinya."

Liu'er mengangguk dengan bingung, otaknya memaksa jika apa yang dikatakan oleh Sera sangat masuk akal. Lagipula, tidak ada yang bisa mengerti perasaan dan intuisi seorang Ibu sebelum merasakannya sendiri.

"Berarti keputusanku sudah benar kali ini?" Asheel tiba-tiba berkata saat dia masih berbaring di tanah.

"Diamlah, bodoh!"

Melihat Asheel sudah kembali ke penampilan aslinya, Sera tanpa ragu langsung menginjak tubuhnya. Ekspresinya seketika berubah menjadi gila. "Hehe, bukankah kau masokis? Cepat mengeranglah seperti babi!"

"Aaaaaaaaaaa..." Suara Asheel datar dan monoton.

"Tsk, membosankan." Sera mendengus dan memalingkan wajahnya.

Asheel tidak mengatakan apa-apa saat dia berdiri dan merapikan pakaiannya yang juga sudah kembali semula. Kemudian, dia menatap Liu'er yang linglung dengan tatapan main-main.

Liu'er sepertinya merasakan tatapannya, dan tubuhnya tidak bisa tidak berhenti gemetar.

Sekarang, seluruh kota sudah diaduk menjadi sebuah reruntuhan, tidak diketahui berapa banyak orang yang telah mati. Bahkan dia tidak melihat orang lain di sini. Secara alami, dia tidak bisa meminta bantuan siapapun.

Chen Yang juga sudah mati karena membeku, tubuhnya secara perlahan diubah menjadi es. Mungkin, sekarang jiwanya sudah lenyap karena jejak «Void» yang ditinggalkan Sera di tubuhnya.

Sera secara alami tidak akan membiarkan sebuah kesalahan terjadi sedikitpun, dia bahkan sampai menggunakan «Void» untuk memastikan jiwanya musnah.

Mau bagaimanapun, Chen Yang adalah seorang protagonis yang merupakan produk dari Dao Surgawi.

Dao Surgawi juga seringkali bisa menjadi tidak masuk akal, oleh karena itu dia harus memastikan semuanya terselesaikan dengan baik.

Adapun, Liu'er? Sera sudah tidak peduli lagi pada gadis kecil itu. Heroine mungkin hanya pendamping protagonis, tapi dia bisa berdiri sendiri tanpanya.

Peran heroine kali ini juga telah berakhir setelah Asheel menggunakannya untuk membuat protagonis menjadi lebih putus asa sebelum kematiannya.

Dengan demikian, Asheel merasa dia tidak ada hubungannya lagi, tapi saat dia memperhatikan sang heroine sebelumnya, dia bisa melihat kilauan pemujaan terhadap Sera di matanya.

Asheel hanya tidak menyangka jika kejadian-kejadian ini akan cukup memengaruhinya di masa depan.

Kemudian, dia menggelengkan kepalanya dan mengambil alih Phina dari Yin Mei, dengan yang terakhir sangat patuh seperti pelayan.

"Ayo pulang."

Asheel mengajak mereka, sambil menggenggam tangan Phina, tangan lainnya terulur ke arah Sera.

"Hmph!" Sera mendengus terlebih dahulu sebelum dengan malu-malu menggapai tangannya.

Ketiganya melangkah maju dan berniat meninggalkan tempat ini, tidak mau mengambil tanggung jawab atas kehancuran kota sedikitpun.

Pada saat mereka sudah membuka portal dan akan memasukinya, Yin Mei tiba-tiba memanggil:

"Tuan, bolehkah saya sedikit berbicara saat ini?"

Mereka bertiga berhenti di langkahnya dan berbalik menatapnya.

"Tubuh dan jiwa Yin Mei hanya milik Tuan. Keinginan terbesar saya adalah melayani keluarga kecil Tuan sepenuh hati. Apakah boleh jika saya mengikuti Anda, Tuan?"

Asheel memiringkan kepalanya, sedikit memikirkan tawaran Yin Mei. Dirinya sudah memiliki terlalu banyak pelayan, dia tidak terlalu membutuhkannya lagi.

Perbedaan Yin Mei dan pelayan-pelayan lainnya hanya tentang kekuatannya. Yin Mei lebih kuat dibandingkan dengan para pelayannya di Alam yang lebih rendah.

Oleh karena itu, dia hanya akan menolaknya. "Kau tidak perlu melayaniku."

Mendengar jawabannya, Yin Mei hanya mengangguk diam-diam dan membungkuk menyambut kepergian mereka.

Sera dan Phina sudah meninggalkan Asheel di belakang, dengan yang terakhir lalu melambaikan tangannya tanpa berbalik. Dalam sekejap, portal tertutup dan mereka bertiga langsung menghilang.

Merasakan mereka sudah pergi, Yin Mei lalu bangkit dan menatap Liu'er. "Kudengar kau adalah putri Master Sekte atau semacamnya. Bisakah aku meminta bantuanmu?"

Liu'er tersadar dari linglungnya karena kepergian Sera, langsung menghadap Yin Mei dengan gugup. "Y-Ya, senior ... silahkan mengatakannya!"

"Kalau begitu, minta kekuatan di belakangmu untuk membantuku membangun ulang kota ini. Gara-gara temanmu, seluruh kota hancur dan banyak orang mati. Sebagai pemilik Paviliun Azure Wind, aku akan menempatkan tanggung jawabnya padamu."

"Ya!" Liu'er mengangguk dengan sungguh-sungguh, sepertinya tidak menyangkal gagasan tentang Chen Yang yang menghancurkan kota ini.

Tunggu, pemilik Paviliun Azure Wind?

Identitasnya sangat luar biasa!

Mungkin ayahnya bahkan akan memeluk pahanya jika berada di hadapan wanita ini?

Melihat Liu'er linglung sekali lagi, Yin Mei hanya tersenyum kecil. Dia mengagumi metode Sera untuk melupakan kebencian Liu'er terhadap Asheel karena telah menindas temannya, Chen Yang.

Jika dilihat, Liu'er saat ini bahkan tidak memiliki ekspresi sedih padahal Chen Yang sudah mati.

Dia hanya tidak tahu jika pesona Sera telah melampaui batasan apapun di dunia ini.

Next chapter