"Iya! Papa cemberut, aku liat tadi." Jelas Kay.
"Kenapa papa cemberut?" Cia menatap suaminya penuh godaan, tentu pria itu kesal setengah mati.
"Ingin tau? Kalau sudah tau mau apa?" tantang Dhika balik dengan senyum misteriusnya.
"Papa mau apa? Es cream? Atau apa? Sebut aja? nanti aku akan minta uncle-uncle untuk membelikannya."
Dhika menggeleng, "hanya mommy yang bisa memberikannya."
Kandra dan Kayra menatap Cia dengan lama, wanita itu tersenyum lembut, "papa bercanda, mommy tidak punya apapun yang untuk di berikan ke papa."
"Ada," ucap Dhika cepat. Makin bingung kedua balita itu, mereka saling pandang setelah itu paham kalo orangtuanya sedang kode-kodean.
"Aku nggak mau terlibat," ucap Kandra, kembali dia membaca buku.
"Aku juga," ucap Kay, kembali dia menata rambut ayahnya yang sengaja tidak di beri gel.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com