"Mana twins?" Cecil balik bertanya dan itu cukup membuat bestienya cengok. Berani kali emang besti Cia yang satu itu.
Cecil bukannya berani, tapi dia lakuakn ini untuk melindungi Cia. Dhika tidak menjawab, auranya semakin mencekam. Alex ngintip sedikit untuk melihat mantan kepala sekolahnya itu. Berdiri macam patung aja bisa semengerikan itu.
"Kayanya dia bukan manusia biasa," bisiknya di telinga Jo. Reflek, Jo mendorong wajah bestinya yang terlalu nempel di telinganya, dia kan jijik di gituin cowok. Alex yang nggak siap jatuh ke atas sofa. Dalam hati dia merutuk Jo.
Dhika melirik arah sumber suara, tatapannya bertemu dengan Alex, Alex yang langsung menunduk ketakutan. Ototnya masih terlalu muda untuk melawan otot Dhika. Dia nggak mau cari perkara.
"Dimana Syilla!" tegasnya lagi. Kali ini dia menatap Aneth yang sesak napas. Aneth geleng, nggak berani buka suara.
Gaby menyahut, "pak, anda bisa duduk dulu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com