"Ya udah kalau nggak mau. Saya kan nggak maksa." Si Dhika ini sama aja ngeselinnya nyata ataupun virtual.
Pengen getok palanya.
"Bagus." Dhika menyelai roti dan mulai makan. Cia nemenin dengan setia sambil bicara panjang lebar tentang sekolah, apapun yang dia bicarain sama Fandi sama sekali nggak di baginya dengan Dhika.
Bukan apa-apa Dhika kalo ngomong suka nyakitin, dia nggak mau gara-gara curhatin orang, mereka yang ribut. Kebiasaannya gitu.
"Hari ini saya ada rapat, sama kunjungan ke lapangan. Mungkin akan menghubungimu sedikit lambat, tidak apa-apa kan?"
"Nggak masalah kok asal jelas. Jangan bilang pergi ke A taunya ke Z."
Udah mirip belum dengan gaya ngomong istri jaman now? Mirip-mirip dikit lah ya? Namanya juga usaha.
Dhika tersenyum, "saya tidak selabil kamu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com