Dhika duduk di meja makan dan mulai menyantap makan siangnya.
"Pak, saya daftar lomba nyanyi di sekolah. Menurut bapak gimana?" Mulut Dhika yang sedang meniup soup berhenti.
Matanya mengerjap, dia berharap salah dengar.
Cia melihat suaminya diam aja, dia berjalan dan duduk di sebelah Dhika, keliatan soupnya enak. Mau minta tapi malu tadi udah nolak.
"Tadi kamu bilang apa?" Dhika meniup pelan soupnya dan menyodorkan sendoknya pada Cia.
"Eh, saya masih kenyang." Tolak halus dulu, kalau maksa baru sikat.
Dhika mengangguk lalu menyuap soupnya sendiri, nggak ada lagi tawaran. Cia menggerutu dalam hati.
Suami nggak peka. Pikirnya kesal.
"Saya mau ikut lomba nyanyi," ucapnya sekali lagi. Dhika menahan dadanya yang terasa nyeri.
Dia tahan kuat supaya tidak tersedak, setelah sedikit tenang dia langsung minum. Cia masih ngeliatin soup yang kayaknya enak kali di makan sama nasi.
Dhika kembali meniup soup dan mencampurnya dengan nasi dan menyodorkannya pada Cia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com