webnovel

Apipah

"Bang Qimons dari tadi puji, Pipa, mulu ih, Pipa, jadi malu," tukas Marpuah manja.

"Ih, habisnya, Neng Pipah, mah emang beneran cantik," ucap Qimons.

Rayuan dan pujian dari mulut Qimons terus terlontar kepada Marpuah.

The Power Of Makeup, itu memang benar-benar ada, dan Marpuah sudah membuktikannya.

hanya dengan sentuhan alat makeup saja, wajahnya sudah berubah derastis, nyaris tak di kenali, dan membuat silau bagi yang melihatnya.

Seperti yang sedang di rasakan oleh Qimons saat ini.

Tiba-tiba saja terasa hangat di bagian kedua pundaknya. Qimons menengok ke kanan dan ke kiri secara bergantian.

"Astaga!" ucapnya.

Didi dan Rudolf sedang bernafas di atas pundak Qimons sambil menatap Qimons dengan tatapan yang benar-benar menyeramkan.

"Pepet terus, sampai lupa sama yang lebih tua," sindir Rudolf.

"Kalau enggak salah tu kumis belum pernah di kasih lem aibon ya?" tanya Didi dengan tatapan kaku.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter