Dunia seperti sedang berhenti sejenak, adegan slow motion menyertai langkah kaki Marpuah.
Dengan penuh percaya diri Marpuah keluar dari rumahnya dengan hembusan angin sepoi membelai rambut lurusnya.
Seluruh pandangan tertuju kepadanya, Abah Rene dan Jeng Oktaf sampai tak bisa berkata-kata lagi, karna melihat penampilan Marpuah hari ini, bukan karna semakin cantik, hanya saja terlihat berbeda.
"Pu'ah, kamu mau kemana?" tanya Jeng Oktaf.
Marpuah menghentikan langkah kakinya sesaat. "Eh, Mami, Pu'ah hampir lupa gak pamitan dulu," Marpuah mengembangkan senyuman bagai kuda.
"Iya, kamu mau kemana, Pu'ah?" tanya Jeng Oktaf sekali lagi.
"Pu'ah, mau ke rumah Juju, Mi," jawab Marpuah.
Seketika raut wajah dari Jeng Oktaf berubah drastis.
"Kenapa, Mami cemberut begitu, kayaknya Mami lagi seneng ya?" tanya Marpuah bertanya dengan kepolosan yang mengundang emosi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com