Setelah sebelumnya nya Halimah telah diminta oleh sang Ibunda tercinta untuk membalas jasa-jasa dari kedua orang tua angkatnya selama ini.
Tentunya harus membalas budi baik mereka. Walaupun berat Halimah yang diminta untuk menikah saja, padahal Halimah tidak tahu akan menikah dengan siapa.
Tetapi Halimah yang memang seorang anak penurut dan berbakti kepada orang tuanya langsung mengiyakan permintaan dari sang ibundanya tercinta itu.
Bukan hanya itu bahkan Halimah diantar oleh Ayahnya yang selama ini telah merawatnya dengan sangat baik dan juga ditemani dengan Bundanya yang sepertinya sangat tidak sabar untuk mendapatkan pinjaman dari bosnya Pak Broto.
Halimah tahu dirinya hanya dijadikan sebagai alat pembayaran hutang tetapi Halimah akan menerima dengan ikhlas dan lapang dada karena memang selama ini hidupnya telah dibesarkan dengan kasih sayang oleh Ayah dan Bundanya yang telah membuaynya merasakan kasih sayang yang sangat cukup untuknya.
Tentunya Halimah juga sangat menyayangi Kakak angkatnya yaitu Asyila yang saat ini terbaring di rumah sakit dan membutuhkan biaya yang sangat banyak untuk operasi otak karena ada tumor ganas yang bersarang di otaknya.
"Apakah kalian yakin?" Tanya pak Broto lagi karena dia sendiri pun ragu karena tidak pernah melihat keberadaan dari anak dari bosnya tersebut.
Setahunya pak Broto Anak dari bosnya tersebut memang pintar tapi tidak pernah berbicara dengan sembarangan orang yang tidak diinginkan nya, selain itu terkenal tidak suka dengan keramaian, lebih suka membaca buku apa pun yang berkaitan dengan sejarah, dan ilmu pengetahuan.
"Tentu saja aku akan melakukan apapun demi kebahagiaan putri ku dan kesembuhan putri ku. Bukan kamu juga ingin kakak mu cepat subuh iyakan Halimah?" ucap Zubaidah yang meminta persetujuan dari Halimah.
"Iya Bunda, Halimah akan melakukan apapun demi keselamatan kak Asyila." ucap Halima dengan tulus.
"Tapi nak kamu masih terlalu kecil. Kamu belum bisa menanggung beban berat ini biarkan Ayah mencari cara lain saja." ucap Hasan.
"Tidak apa-apa Ayah. Halimah akan belajar dan berkerja dengan giat di rumah pak bos itu, Dan kalaupun Halimah harus menikah dengan anaknya Halimah rela. Halimah ingin kakak cepet sembuh dan keluarga kita kembali utuh seperti dulu." ucap Halimah.
Padahal akan sengat banyak sekali masalah yang menghadangnya nanti tapi demi kesembuhan kakak angkatnya dan kebahagiaan dari ibundanya Halimah rela, Halimah juga tidak mau Ayahnya terkena serangan jantung lagi karena kondisi kakaknya yang drop.
Halimah hari terlihat baik-baik saja dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk membalas Budi baik orang tua angkatnya yang telah merawat nya selama ini.
Sebenarnya pak Broto sangat kasihan, tapi pak Broto juga tidak ingin putri semata wayangnya di pertaruhkan karena memang sebelumnya bosnya menanyakan anak gadisnya mungkin akan cocok untuk anaknya yang Autis tapi tentu pak Broto menolah secara lembut.
Dengan tepat alasan yang berikan pak Broto tentang anaknya yang masih fokus kuliah dan telah memiliki calon suami sehingga bosnya pak Broto itu. Akhirnya meminta pak Broto untuk mencarikan seorang gadis cantik dan berhati malaikat untuk anak laki-laki semata wayangnya itu yang tentunya berkebutuhan khusus.
"Baiklah kalo kalian yakin ayo kita masuk." ucap pak Broto.
Mereka saat ini memang telah berada di depan rumah pak bosnya pak Broto tapi belum masuk kedalam karena untuk memastikan mungkin saja Mereka akan berubah pikiran nanti sehingga pak Broto harus menanyai mereka lagi karena pak Broto bertanggung jawab untuk menemukan seorang gadis cantik yang berhati malaikat.
Tapi setelah melihat ketulusan dan kepolosan dari Halimah pak Broto yakin bahwa Halimah memang adalah seorang Gadis berhasil malaikat yang cocok untuk anak dari bosnya itu yang belum di ketahui siapa pun wajahnya bahkan bayangannya saja sangat sulit di temukan.
Setelah memasuki ruangan yang lumayan ular ternyata mereka semua telah ditunggu sepasang suami-istri yang tampaknya sedang duduk santai di atas sofa yang empuk.
"Asalamuaikum warahmatullahi wabarakatuh, maaf pak bos seperti yang saya beritahukan sebelumnya dari SMS ini adalah wanita yang berhati baik dan cocok untuk anak anda." ucap pak Broto.
"Waalaikumussalam, silahkan duduk." ucap Zulkifli yang merupakan bos dari Pak Broto.
"Iya silahkan duduk dan dinikmati tehnya." ucap Bu Sarah yang merupakan Bu bos.
" Terimakasih." ucap Zubaidah, Hasan dan Halimah sambil tersenyum manis dan duduk di kursi empuk itu.
Walaupun kursi yang di duduk Halimah terasa sangat empuk Tapi tetap saja hatinya tidak bisa merasa tenang karena merasa sedikit cemas.
Apa yang akan terjadi di masa depan nanti. Apakah nanti jika benar-benar Halimah akan menikah dengan laki-laki yang merupakan anak dari pasangan suami-istri dihadapannya itu, hidupnya akan hancur atau akan bahagia Halimah sangat bingung, bahkan tangannya saat ini terasa sangat dingin karena gugup ditatap oleh kedua pasangan suami istri tersebut dengan sangat detail.
"Kamu sangat cantik nak dengan balutan hijab siapa nama mu?" tanya Bu Sarah.
"Nak jangan melamun ini Bu bos menanyakan namamu." ucap Hasan yang menyadarkan Halimah dari lamunan.
Karena Halimah memang berada di tengah atara Bunda dan ayah angkatnya, sebenarnya sudah dari tadi Zubaidah menyenggol pelan Halimah agar gadis itu tersadar dari lamunannya tapi ternyata Halimah baru sadar saat Hasan menegur nya dan menepuk pundaknya.
"Iya maaf. Nama saja Halimah Bu....." ucap Halimah dengan sedikit gugup.
"Nama mu sangat cantik nak, kau juga terlihat masih sangat muda. Berapa umur mu?" tanya Sarah lagi.
"17 tahun Bu...." ucap Halimah dengan sedikit menunduk karena merasa sangat gugup.
"Apakah kamu tidak salah Broto mencarikan ku calon mantu yang masih SMA saja bahkan belum lulus?" ucap Zulkifli setelah mengetahui umur dari Halimah.
"Maafkan saja tuan, Tapi Halimah sendiri yang memang mau menikah muda dan juga agar terhindar dari dosa dan fitnah kami berniat menikahkannya dengan putra anda. Tapi jika anda menolak kami akan menikahkan putri kami ini dengan laki-laki lain saja." ucap Zubaidah yang telah mengatur siasat.
"Tidak... bagaimana mungkin gadis manis ini di tolak, aku sangat setuju jika dia menjadi menantu kita dia terlihat pintar, dan baik hati dan juga Sholeha." ucap Sarah yang tidak ingin kehilangan Halimah.
"Baiklah jika dia ingin menikah muda dengan persyaratan yang kalian berikan yaitu uang tunai 500 juta sebagai maskawin serta sertifikat rumah kalian. Besok Kita Akan menikahkan anak-anak kita ini." ucap Zulkifli yang sudah sangat percaya dengan pengamatan dari istrinya.
"Secepat itu tuan?" tanya Hasan dengan kaget.
"Iya tentu saja Pak Hasan apakah anda keberatan jika kita akan menjadi besan dalam waktu yang dekat ini?" tanya Zulkifli.
"Tidak bukan begitu maksud dari Suami saya Pak. Suami saya ini hanya tidak siap jika kami berpisah dengan putri bungsu kami karena setelah menikah nanti otomatis putri bungsu kami akan tinggal bersama dengan suaminya." ucap Zubaidah.
"Iya apa yang kamu ucapkan benar Bu Zubaidah karena Halimah harus merawat dan mendampingi anak saya atau suaminya nanti, dan tentunya hanya boleh pergi atas izin dari suaminya saja." ucap Sarah.