webnovel

3. new journey

"How about my school? Tiger do you hear me?" Yibo menggerakkan tangan Geon pelan, membuat empu yang tadinya melamun pun menatapnya.

"Lion mau sekolah dimana? Pilih pilih aja, yang penting Lion seneng"

"Tapi Tiger, kan bahasa mandarin Lion masih macet macet" mendengar itu, Geon langsung tertawa kencang.

"AWOKAWOKAWOK!!"

"Tigeeeer!! Seriusan deh" Geon terpingkal. Ia mengguling ke depan membuat Yibo reflek menggeplak nya kencang.

Sebal sekali Yibo.

"Aduh ganahan banget deh. Ahahahaha" sangking ngakaknya, Geon sampai menitihkan air mata.

"Yaudah Lion masuk international school aja, am i right?"

"It's cool. I'm going to be a student of international school soon" Geon mengangguk bangga.

Akhirnya, Geon memilih Harrow International School Shanghai sebagai sma Yibo kedepannya. Itu sekolah swasta yang sangat berkualitas dan juga mahal.

Istirahat. Hal itu yang paling dibutuhkan Geon sekarang.

Yibo sudah tidur setelah ia mengantarnya ke kamar, tepat jam 11 malam tadi.

Dan kini, ketika dirinya sudah siap untuk tidur, ia terpikirkan oleh sesuatu.

Bagaimana jika kedua teman gilanya itu menggendor pintu disaat ia sedang tidur? Perkiraan mereka sampai adalah 10 jam lagi. Mungkin ia dan Yibo masih tidur.

Tapi ia tak peduli. Toh nantinya mereka akan masuk dengan mudah.

Yibo menggumam. Ia merasa ada getaran getaran di samping wajahnya dan itu cukup mengganggu. Padahal ini masih jam 2 malam, lalu siapa ini?

"Nigen? Malem malem?" Matanya sipit, ia melihat si penelepon di ponselnya.

"Halo? Apaan? Masih malem jugaan"

"Palak kau masih malem!! Udah pagi ini woy. Lu kok gak ke sekolah sih??"

Yibo terkesiap. Benar juga, kalau dipikir pikir ia pergi tanpa persiapan jadi mereka pun belum tahu bahwa ia sudah pindah.

"Sori sori, gue jelasin besok ya. Disini masih jam dua malem woy ah"

"Lu liburan?? Kemana?? Gila lu gak bilang bilang"

"Panjang ceritanya, dah ah"

"Cerita loh ya, gue bakal nelpon lu lagi nanti. Jangan lupa"

"Ye"

Ia melempar ponselnya. Rasa mengantuk kembali menjalar membuatnya kembali tertidur tenang.

Dasar Nigen. Karena gangguannya, ia sampai masuk ke dalam mimpi Yibo tadi malam. Untung saja tidak yang aneh aneh.

Keesokan harinya, jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi dan kedua kakak beradik itu belum juga bangun dari tidur tampannya.

Tetapi tidak setelah gedoran ribut dari pintu utama disertai bel yang bersaut sautan berbunyi.

"Emang temen bangsat" keduanya menyengir. Geon membiarkan mereka masuk, sementara dirinya pergi ke sofa lalu kembali tertidur.

"Eh buntelan harimau, bangun kek. Gue mau tidur ni kamarnya yang mana?" Tanya Guo. Ia menendang kaki panjang sahabatnya itu pelan.

"Tanya bibi" gumam empunya.

"Yibo mana yon? Gue udah lama gak ketemu dia" tanya Argo. Ia cukup dekat dengan Yibo ketika main ke rumah biasanya.

Apalagi jika sudah membahas tentang balap. Mereka memang sangat klop.

"Tidur, jangan ganggu adek gue" larang Geon.

"Gue mo tidur ya bay, ngantuk parah sih asli" Guo ngacir membuntuti asisten rumah tangga Geon menuju kamar yang disediakan.

Diikuti Argo yang masih sempat sempatnya memencet hidung Geon lalu kabur ketika lelaki itu menendangnya.

"Argh kepala gue" keluh Geon.

Jujur saja, tadi malam ia hanya tidur sebentar dikarenakan kegelisahan di hatinya disertai sakit kepala. Sepertinya ia demam sekarang.

"Bibi!! Bibi!!" Panggilnya. Entah yangcmana yang terpanggil, yang penting mereka datang.

"Iya ada apa?" Tanya kedua wanita paruh baya itu.

"Geon sakit kepala, bawain minum sama obat ya" keduanya mengangguk.

Mungkin Geon akan istirahat lebih banyak lagi kali ini.

_________________________________________

Next chapter