webnovel

Makan Malam dengan Editor [Edited]

plotnya mungkin bakalan berjalan cepat, soalnya nggak terlalu bisa nulis Slice of Life wkwkwk, jadi beberapa chapter setelah buku terbit.

Atsuhiro bakal langsung gambar Manga yang lain, dan begitu bakal terulang-ulang. Maksudku anime bukan manga.

Tentu reaksi penonton bakal ku tulis juga.

●◇◆○●◇◆○●◇◆○●◇

Atsuhiro yang masih membaca komentar tiba-tiba merasakan kalau ponselnya berdering. Memeriksanya, dia melihat kalau yang memanggilnya adalah Shiori.

Mengangkatnya, Shiori berbicara terlebih dahulu. "Sakura-sensei, aku sudah berada didepan rumahmu."

Mendengar ini, Atsuhiro berjalan kearah jendela dan melihat seorang wanita bersandar di mobil menunggu sambil memegang ponsel ditangannya dan melambai kearahnya.

Tidak membuat Shiori menunggu lama, Atsuhiro langsung bersiap dan keluar dari rumah.

"Shiori-san!" Kata Atsuhiro sambil tersenyum. Dia bisa melihat kalau wajah Shiori terlihat sangat senang. Mungkin karena kesuksesan 5 Centimeters Per Second pada hari pertama.

Atsuhiro sendiri tidak tahu bagaimana perkembangan penjualan 5 Centimeters Per Second, tapi yang jelas dia pasti akan menerima banyak uang dalam beberapa hari ke depan.

Atsuhiro masuk mobil Shiori dan tanpa menunggu lama, mereka berdua langsung bergegas ke restoran.

.....

Zi Zi Zi

Daging dan jaring besi dari panggangan barbekyu mengeluarkan suara mendesis.

Dagingnya sangat harum.

Atsuhiro melihat hampir dua puluh berbagai hidangan daging didepannya, dan sekeranjang bir dingin ditempatkan di samping mereka. Atsuhiro sedikit tercengang.

Atsuhiro benar-benar tidak mengharapkan kalau akan seperti. Dekorasi restoran ini masih terlihat agak mewah, dan harganya diperkirakan tidak murah. Ini juga berbeda dengan adegan makan malam bersama Shiori yang ada di imajinasi Atsuhiro.

"Um, Shiori-san, aku masih pelajar. Apa menurutmu ini pantas?" Atsuhiro melihat ke dua botol bir yang dibuka didepannya.

"Apa kamu sudah berumur delapan belas tahun?" Shiori menatap lurus kearah daging sapi yang belum dipanggang, dan berkata dengan tenang.

"Sudah, tapi aku masih tetap seorang pelajar-" Kata-kata Atsuhiro disela oleh Shiori.

"Tidak apa-apa, kamu minum dua botol yang ada di depanmu, dan sisanya adalah milikku."

Sambil berbicara, Shiori meletakkan sisa bir diatas meja dari kotak disampingnya, dan membuka tutup setiap botol.

"Tapi ..."

"Jangan tapi ... tumpukan ini milikku, dan kedua botol itu milikmu. Malam ini, jika kita tidak menghabiskan anggur dan makan dagingnya, kita tidak akan pergi."

Shiori hari ini berbeda dengan dia yang mengenakan pakaian profesional di perusahaan hari itu. Rambut hitamnya diikat di belakang punggung dengan ikat kepala hitam, dan wajah yang cantik terlihat sepenuhnya.

Dengan alis tipis, mata seperti bulan sabit, lesung pipit yang muncul di samping wajahnya saat dia tertawa, dan rok bermotif bunga hijau muda, dia terlihat seperti berwajah telanjang dan mengenakan pakaian sehari-hari. Dia tampak seperti gadis berusia delapan tahun dengan usia yang sama dengan Atsuhiro.

Atsuhiro menghela nafas, dan dia tidak tahu apa yang dia isap hari ini. Itu cukup untuk mengajak dirinya makan, tapi dia masih minum. Ada lebih dari 20 piring berbagai macam daging di atas meja, selusin botol bir, dan dia tidak tahu apakah ini akan habis.

Pertama kali Atsuhiro minum alkohol dalam hidupnya adalah pada hari orang tuanya dimakamkan. Dia membeli banyak anggur sendiri dan ingin meminumnya sepanjang malam, tetapi hanya dengan meminum dua botol dia langsung K.O.

Atsuhiro tidak pernah berpikir bahwa kedua kalinya dalam hidupnya akan minum alkohol dengan editor komiknya.

Melihat Shiori di meja seberang lagi, dia terlihat seperti salah satu ras yang rakus makan di anime yang pernah Atsuhiro tonton dulu, daging diambil olehnya tepat setelah daging itu dimasak, Atsuhiro tidak makan banyak, tetapi menjadi tukang yang membantunya membalikkan barbekyu.

Melihat Shiori yang terlihat sangat kelaparan seperti itu, Atsuhiro tidak bisa menahan diri untuk bertanya.

"Shiori-san, apa kamu tidak takut berat badanmu akan naik?"

Ketika Shiori mendengar ini, dia langsung membeku dan melihat kearah Atsuhiro dengan tatapan tidak senang.

"Hmph! Apa kamu tidak tahu kalau ada pertanyaan yang tidak boleh kamu tanyakan pada seorang wanita?"

Atsuhiro hanya tersenyum melihat Shiori yang menatapnya dengan tatapan tidak senang.

"Karena makan malam hari ini untuk merayakan kesuksesan debutmu, aku tidak akan menahan diri." Tanpa melihat Atsuhiro lagi, Shiori melanjutkan makannya.

....

Setengah jam kemudian, terlihat Shiori yang bersandar dimeja dengan ekspresi puas.

Atsuhiro sekarang tercengang, dia tidak berharap bahwa wanita cantik seperti Shiori akan memiliki nafsu makan yang sangat besar.

Bahkan Shiori terlihat seperti baik-baik saja tanpa mabuk. Atsuhiro hanya bisa menghela nafas melihat logika Anime di dunia kenyataan ini.

"Shiori-san, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Atsuhiro dengan heran. Dia tidak berharap kalau wanita yang tampak ramah seperti ini akan menjadi seorang peminum.

"Hehehe, aku baik-baik saja. Jangan terlalu meremehkan toleransi alkoholku."

"Jangan salah, aku minum banyak hanya karena untuk merayakan suksesnya debutmu Sakura-sensei." Kata Shiori mencoba menyangkal bahwa dirinya adalah seorang peminum.

"Umu." Atsuhiro hanya mengangguk san tidak terlalu mempermasalahkannya. Sebagai seorang editor, pasti Shiori memiliki banyak tekanan. Apalagi di Komik PoRo yang notabenenya salah satu agensi komik terkenal.

"Benar, Sakura-sensei. Apa kamu memiliki karya baru?" Seolah mengingat sesuatu, Shiori tiba-tiba berkata dengan penasaran.

"Karya baru?" Atsuhiro mengangkat alisnya.

"Iya, aku melihat di Twitter mu. Sepertinya kamu meng-like komentar seseorang tentang karya baru?" Kata Shiori mengingat komentar Twitter yang dia baca kemarin.

Shiori juga kadang-kadang mengunjungi Twitter Atsuhiro untuk mengecek perkembangan opini publik, yang rata-rata mengeluh tapi tidak dengan niat buruk.

Mendengar ini, Atsuhiro tidak menyembunyikannya dan mengangguk sambil berkata, "Iya, aku memiliki karya baru, tapi itu juga sebuah Manga pendek."

Atsuhiro hanya berencana untuk membuat Manga yang berdurasi panjang menjadi anime. Tapi pertama-tama dia harus membuat studio sendiri dan staffnya sendiri.

Shiori yang mendengar kalau Atsuhiro memiliki karya baru menjadi penasaran. Meskipun dia adalah editornya, dia juga salah satu penggemarnya.

"Benarkah!? Bisakah aku membacanya? Apakah ini seperti 5 Centimeters Per Second?!" Kata Shiori dengan antusias yang tinggi.

"Aku belum menyelesaikan, dan ya ini bisa dikatakan mirip seperti 5 Centimeters Per Second." Kata Atsuhiro sambil menganggukkan kepalanya.

Shiori menjadi lebih penasaran dan penasaran. Apakah Manga ini akan sama menyayat hati seperti 5 Centimeters Per Second.

Meski ending 5 Centimeters Per Second cukup menyedihkan, tapi itulah kunci dari kaya ini.

5 Centimeters Per Second mengajarkan kepada seseorang bahwa waktu bahkan bisa memisahkan ikatan yang ada sejak kecil.

....

Sementara itu, saat Atsuhiro dan Shiori menikmati makan malam mereka. Megumi yang membaca Manga 5 Centimeters Per Second saat ini sedang menangis.

"Uwee... Takaki sangat menyedihkan." Sambil mengusap air matanya dengan tisu, Megumi berkata dengan sedih.

Megumi memang sedih membaca 5 Centimeters Per Second tapi tidak seperti pembaca yang lain, dia tidak protes.

..

..

..

-Time Skip no Jutsu-

Dengan begitu, 3 bulan telah berlalu.

Manga 5 Centimeters Per Second menciptakan rekor baru menjadi Manga terlaris yang terjual 10 juta eksemplar hanya dalam beberapa bulan.

5 Centimeters Per Second juga menempati peringkat 1 dalam website official PoRo.

Bahkan 5 Centimeters Per Second masuk kedalam sebuah kabar berita yang tidak terlalu mengejutkan Atsuhiro.

Menurut pemahamannya, karena memang ACGN di dunia ini memang agak terbelakang jadi tidak aneh kalau 5 Centimeters Per Second menjadi panas sangat cepat.

Meski Hype 5 Centimeters Per Second perlahan menurun dalam beberapa minggu kebelakang, tapi itu juga normal.

Uang yang Atsuhiro dapatkan sekarang juga tidak main-main, sangat banyak. I mean so BANYAK!

350.000.000 yen lebih sudah ada di rekeningnya yang bisa membuat Atsuhiro di kehidupan sebelumnya pingsan.

Dia tidak pernah memiliki uang sebanyak itu. Tapi karena sekarang dia memiliki sistem, pasti di masa depan uangnya akan terus-menerus meningkat menjadi miliaran.

Atsuhiro sendiri berniat untuk membuat Studio Anime sendiri. Dia juga berpikir untuk membuat game, tapi itu di masa depan dan mungkin tidak akan lama.

Atsuhiro juga memiliki ambisi untuk menjadi Raja Entertainment di dunia ini.

Tidak hanya perkembangan Manganya yang sukses, perkembangannya dengan Megumi juga menjadi lebih dekat dan dekat.

Sekarang, kadang Atsuhiro memegang tangan Megumi dan Megumi juga tidak keberatan. Dalam beberapa bulan terakhir, dia dan Atsuhiro kadang-kadang kencan di akhir pekan yang membuatnya sangat senang.

Megumi juga perlahan disadari oleh orang-orang disekitarnya, dan dia juga mendapatkan beberapa teman baru seperti seorang gadis cantik berambut pirang yang diikat twintail.

Namanya adalah Sawamura Eriri Spencer. Menurut Atsuhiro namanya sedikit terlalu panjang, tapi dia tidak berkata dengan lantang dan menyimpannya untuk dirinya sendiri.

Sedikit yang Atsuhiro tahu, Eriri Spencer adalah seorang Mangaka Doujin Hentai. Lukisannya sendiri sangat bagus, meski masih dibawah Atsuhiro.

Next chapter