Akan tetapi, melihatku panik bercampur kaget dan kebingungan membuat Jhoe terus tertawa dan sepertinya ini memang sangat lucu baginya.
"Ada apa?" tanyaku padanya.
"Kau sungguh lucu, kau harus cepat menghabiskan es krim nya. Atau nanti akan semakin mencair," kata Jhoe bicara padaku dengan penuh perhatian.
Aku tertegun lalu mengangguk padanya sambil kemudian menikmati es krim pembeliannya untukku. Begitu usai menikmati es krim di malam yang dingin ini, tapi tidak dengan hatiku.
Jiwa dan ragaku terasa hangat di dekat Jhoe. Dia penuh perhatian dan dewasa meski dengan caranya yang kekanakan seperti ini, bahkan meski ini jam pulang malamku, dan akan tiba di rumah dengan terlambat, aku tak apa.
"Ayo, pulang!" ajaknya setelah menghabiskan es krim cokelat vanilla yang dia hisapi sejak tadi.
Aku masih tertegun menatapnya yang kembali mengajakku pulang. Aku masih ingin melihatnya, tapi dia tidak peka. Itu menyebalkan!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com