webnovel

Denganmu

"Sam, ingin merubah destinasi lagi atau mulai mengikuti jadwal?"

"Aku akan ikut."

"Baiklah."

Andre melajukan mobilnya menuju taman hiburan dream play. Perjalanan cukup memakan waktu, sehingga membuat Samantha tertidur cukup nyenyak.

"Apa sudah sampai?" Samantha mengucek matanya untuk menyesuaikan cahaya.

"Kita terkena macet, tadi keasikan cerita, lupa kalau jam segini tuh padat." Jawab Andre dengan masih membunyikan klakson mobilnya.

Samantha mengambil tablet dan membuka sosial medianya. Foto Ethan dengan pasangannya prawedding membuat hatinya kembali terasa sakit, dan membuat airmatanya jatuh tanpa disadari.

Alden dan Andrew saling memberi kode tanpa bersuara.

Samantha menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan perlahan, mengulanginya hingga beberapa kali kemudian menghapus air matanya.

"Samantha kuat! Samantha pasti bisa lewatin! Lupain Ethan. Dia gak layak untuk Sam!"

Samantha memberi semangat pada dirinya sendiri dengan mata tertutup, menghirup dan menghembuskan nafas perlahan. Setelah merasa tenang, Samantha mengambil ponselnya dan memainkan game online.

"Kita sudah sampai, Sam dan Alden turun aja lebih dulu, tungguin di depan pembelian tiket. Aku ingin memarkir mobil dulu."

"Ok!" Jawab keduanya bersamaan dengan nada berbeda.

Samantha mengikuti Alden melangkah memasuki Taman bermain dream play.

Keduanya hanya diam hingga Andre datang menengahi mereka.

"Kalian hanya diam saja? Sam, ini Alden loh, yang kamu sukai setelah Ethan."

Samantha hanya tersenyum sehingga menampilkan lesung pipi di kedua sisi pipinya, membuat keduanya terpana.

"Kau mirip alden yah, punya lesung pipi gitu. Cocok!"

Rona merah di pipi Sam muncul, membuatnya terlihat lebih bercahaya dibawah matahari.

"Udah, ayo masuk. Lama-lama, kami berdua bisa jatuh hati dengan wajah dan senyum mu Sam." Potong Andre kemudian berjalan menuju tempat pembelian karcis.

Alden dan Samantha mengekor layaknya anak ayam di belakang Andre.

Alden menggunakan Masker dan topi agar tidak ketahuan publik.

"Buat Alden dan Sam." Andre memberikan dua tiket dan diambil oleh masing-masing.

Sam kembali tersenyum, setidaknya, awan hitam yang tadi menyelimutinya mulai memudar ketika melihat tiket di tangannya.

"Ayo bersenang-senang!"

Sam bertingkah layaknya anak-anak yang diberi mainan oleh Ibunya, tersenyum penuh bahagia.

"Ate," Seorang anak laki-laki menarik-narik syal yang dipakai oleh Sam,

"Ya?"

Pakaian anak laki-laki tersebut terlalu besar di tubuhnya, walau tubuhnya cukup bersih.

"pwede mo ba akong dalhin doon?"

"Andre?"

"Jangan mengurusi anak orang lain yah Sam, nanti malah ribet."

"Tapi dia mau ikut, gak apa kok, pakai uangku saja untuk tiket masuknya." Sam masih mencoba bernegosiasi dengan Andre.

"Nasaan ang mga magulang mo?"

"hindi alam, Napalaki ako ng mga tao doon" Anak laki-laki tersebut menunjuk perempuan yang sedang menjajakan makanan ringan dan banyak yang lainnya.

"Alden, bisa di artikan?"

"Dia tak punya orangtua, dia diasuh sama orang yang lagi jualan disana." Alden menjelaskan.

"Andre, gak apa, suruh aja dia minta izin sama pengasuhnya, kalau di izinin ya ikut aja."

Andre meragu, dia tidak yakin apakah anak tersebut memang hanya ingin ikut ataukah dia salah satu komplotan pencuri yang memanfaatkan kebaikan orang-orang.

"Alden, Paano ngayon?" Andre meminta pendapat Alden. Dia cukup bingung dengan masalah sekarang, di satu sisi, dia ingin membuatnya ikut, lagipula dia juga tak akan mengalami kerugian karena Samantha yang akan membayar lebihnya.

"Be positif aja deh, minta izin sama pengasuhnya, jangan sampai kita dituduh pencuri anak."

Andre berjalan mendekati wanita tersebut dan berbicara cukup panjang lebar.

"Alden, ajak dia bercerita, takutnya malah dia gak ngerti aku ngomong apa."

(Alden bercerita dalam bahasa tagalog, saya cukup bingung dan kesulitan pakai translate, jadi pakai bahasa indonesia saja)

"Kenapa kamu ada disini?"

"Aku sedang menemani ibu asuh berjualan. Hanya saja, terkadang aku juga ingin ikut bermain ke dalam sana. Tapi terlalu mahal. Gak tau kenapa, hatiku suruh untuk meminta kakak ini." anak tersebut menunjuk Samantha, dan membuatnya bertanya-tanya.

"Kamu menemukan kakak yang baik, jika ibu asuhmu mengijinkan, kamu bisa ikut kami ke dalam."

"Beneran kak? terima kasih!"

"Katakan thankyou kepada kakak ini." perintah Alden,"

(End percakapan Alden dan anak laki-laki tersebut)

"Thankyou ate."

"walang anuman" ucap Samantha, yang membuat Alden menatapnya heran.

"Pakai translet" Jawab Samantha melihat wajah penuh tanya Alden.

Alden membuat mulutnya menjadi bulat.

"Yuk, ibu asuhnya ngijinin, tapi gak sampai malam. Lagipula kita cuma sampai jam lima paling lama, jadi gak apa."

"Halika sa loob!" ucap Andre yang disambut sorakan oleh anak laki-laki dan Samantha. Senyum lebar secerah matahari menghiasi wajah keduanya.

"Ano pangalan mo?" tanya Alden.

"Ale"

Dan mereka berempat memasuki taman tersebut setelah kembali membeli sebuah tiket untuk Ale.

Next chapter