•note: semua orang punya caranya sendiri untuk membahagiakan diri sendiri. Tapi kenapa Lo dan teman-teman bangsat Lo itu ikut campur dalam kesukaan gue?
Sore ini Rahel nikmat dengan menatap langit sore yang begitu indah di taman dekat rumahnya. Gadis itu menghela nafas kecil.
"Kapan mau ya bokap nyokap gue bisa ngerti gue kalau gue ini butuh mereka support?" gumamnya.
Anehnya orang tua Rahel tidak pernah ada waktu untuk gadis itu padahal Rahel itu anak tunggal, alias tidak ada saudara lainnya. Kan kebanyakan anak tunggal itu selalu di perhatikan dan di sayang untuk meneruskan usaha mereka tapi apa yang Rahel dapat? Sikap orang tuanya saja acuh tak acuh.
Pulang ketika capek dan beristirahat sejenak lalu besoknya pergi lagi padahal kekayaan yang mereka punya sudah cukup untuk hidup tujuh turunan berikutnya tapi masih saja mereka merasa kurang.
Ia berdecak, "anjir lah! Malas kalau galau-galau gini mending pulang aja,"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com