Ana berkata dengan jelas. "Kamu tidak bisa mengatakan masalah ini, kamu harus merahasiakannya untukku. Kalau tidak, aku tidak akan pernah putus denganmu."
Indra menggelengkan kepalanya tidak mengerti. "Ana, mengapa kamu terus mengadu Nisa? Kamu sudah cukup, kamu telah mengambil segalanya darinya."
Ana melihat wajahnya yang sangat menjijikkan, dan kebenciannya pada Nisa sedikit meningkat. "Apa yang membuatku mencurinya? Seharusnya itu milikku. Mengapa dia menikmati hal-hal baik sebagaimana mestinya, dan aku mengandalkan amal? Aku tidak suka amal, dan aku ingin semuanya dianggap remeh."
"Aku tidak bisa membiarkan Nisa terus menderita ketidakadilan." Indra bersikeras.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com