Tommy terperanjat. Dengan tatapan datar matanya mengarah pada Charles.
Sang ayah yang melihat ekspresi Tommy ikut terdiam. Meski tidak tahu apa yang didengar oleh anaknya itu, tapi ia yakin kalau apa yang dikatakan Malik pastilah sesuatu yang tidak baik.
"Maaf, Anda di mana sekarang? Aku rasa hal seperti ini tidak sopan jika menjelaskannya hanya lewat telepon."
"Baiklah. Kalau begitu aku tunggu kau di Menk's Caffe," kata Malik.
"Aku akan segera ke sana."
Tut! Tut!
Melihat ponsel yang kini sudah terlepas dari teliga Tommg, Charles segera melontarkan pertanyaan, "Ada apa? Apa yang dia katakan?"
Tommy menyimpan kembali benda itu di saku celana. "Sepertinya dia sudah tahu masalah Andin."
Alis Charles mengerut. "Maksudnya?"
Tommy berdiri. "Dia menungguku di Menk's Caffe. Dia ingin membahas masalah hubunganku dengan Andin tempo hari."
Charles terkejut. "Lalu kau akan bilang apa?"
"Aku akan mengakuinya, tapi aku tidak akan mengakui anak dalam kandungan Andin."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com