webnovel

episode 16

Andreas membuka mata dan yang dia lihat pertama adalah rambut perak wanita yang kini menjadi istrinya, dan ketika melihat jam di menu menunjukkan pukul 2 dini hari, dia lalu menyadari bahwa kini dia sedang memeluk Grayfia dengan tangan kiri yang tertindih badan memeluk dari punggung dan tangan kanan memegang bagian belakang istrinya, Grayfia tidak memakai babydoll transparan yang biasa dia pakai tapi sebuah piyama polos, melihat istrinya yang masih terlelap dia merasakan bagian bawahnya mulai mengeras, dan dia hanya bisa menyalahkan diri sendiri karena mereka selalu aktif berhubungan intim baik pagi atau malam.

Saat Andreas meremas bagian belakang istrinya, dia merasakan tangan yang mengelus bagian bawahnya, dan melihat Grayfia sudah membuka mata.

"Apa pikiranmu sudah cukup jernih dengan yang kita bicarakan kemarin?." Tanya Grayfia dan dijawab anggukan oleh Andreas, "jadi kau tahu kenapa aku melakukan itu." Tambahnya.

"Ya, agar kekuatan kita tidak jatuh ke tangan orang lain."

Grayfia hanya tersenyum mendengar perkataan suaminya, tidak menyangka Andreas bisa secepat itu menebak apa yang ada di pikirannya.

"Benar sekali, tidak ada seorangpun yang ingin membagikan kekuatannya pada apapun atau siapapun yang bisa menjadi ancaman bagi dirinya."

Andreas sangat setuju dengan perkataan Grayfia, karena mengurusi orang yang oportunis dan ambisius saja akan cukup sulit, ditambah lagi orang seperti itu ibarat jamur di musim hujan di seluruh penjuru Westeros dan Essos, apalagi mengurusi orang oportunis dan ambisius tersebut ditambah kekuatan supranatural akan jauh semakin sulit.

Namun yang menjadi tantangan adalah persepsi orang sekitar, tapi setidaknya Andreas punya beberapa cara untuk mengatasinya.

Andreas sadar bagian bawah yang dielus - elus Grayfia sudah sepenuhnya bangun, dan senyuman sensual berkembang di bibir istrinya.

"Kelihatannya ada yang sudah tidak sabar, apa kau ingin melakukan apa yang terlewatkan tadi malam." Kata Grayfia.

Tak lama kemudian ruangan tersebut dipenuhi oleh hasrat dan nafsu.

Pagi sudah menjelang dan Andreas pergi ke halaman belakang untuk mengecek smelter dan kuda, sambil menunggu pekerja yang akan datang.

Saat latihan tadi pagi Andreas mengejutkan Grayfia dengan menunjukkan Divine Dividing padanya, dan menambah porsi latihan dengan pertarungan udara, meskipun rasa sakit akibat jatuh dari udara tapi setimpal dengan 'perawatan' dari Grayfia.

Di halaman sudah ada seorang berumur 15 an dengan badan tinggi tegap yang menjadi ciri khas orang utara, dengan rambut hitam pendek sedang mengisi perapian smelter dengan batubara, dia adalah Rikker seorang pandai besi pemula yang menjadi murid pemilik sebelumnya bengkel ini.

Pemilik sebelumnya menjadikan Rikker sebagai murid karena dia cukup berbakat serta anaknya tidak mau melanjutkannya usaha bengkel ini, dan setelah dia meninggal dan anaknya menjual bengkel ini, Rikker kembali bekerja di ladang yang dikerjakan orangtuanya di sekitar Wintertown, karena tidak ada lagi pandai besi yang menerima murid.

Setelah mendengar ada pandai besi baru datang di Wintertown dia lalu memohon pada Andreas untuk menjadikannya murid, karena Andreas punya cukup banyak waktu senggang dan jenis pembelajaran yang mengharuskan murid untuk bekerja pada gurunya tanpa menerima bayaran selama masa pendidikan.

Saat Andreas melihat muridnya selesai mengisi perapian, dia lalu menghampiri menghampirinya.

"Selamat pagi." Sapa Andreas pada muridnya.

Saat mendengar sapaan itu Rikker lalu menoleh dan melihat gurunya sudah berdiri di belakangnya, dia lalu membalikkan badan dan memberi salam balik.

"Selamat pagi, tuan Andreas." Balasnya.

"Datang lebih cepat seperti biasanya." Selama seminggu Rikker menjadi murid Andreas, dia selalu datang lebih pagi dari waktu yang di tentukan. "Baiklah, kalau begitu kita mulai pelajarannya."

Andreas mengajari Rikker di forge yang berada diluar bengkel karena tidak mungkin dia mengajari muridnya di forge pribadinya yang sudah dia upgrade.

Tak lama waktu berselang dan pekerja smelter datang, Andreas menghentikan kegiatannya serta menyuruh Rikker untuk beristirahat sementara dia mengawasi pembuatan baja.

Saat pembangunan smelter Andreas melatih beberapa pekerja untuk menjadi operator smelter, dia mengajarkan cara tahap pembuatan baja sehingga ketika smelter selesai mereka bisa langsung bekerja.

Andreas melihat beberapa pekerja sedang membuat kokas, sementara lainnya sedang membuat campuran bijih besi, dia senang dengan semua itu, walaupun baru bekerja beberapa hari tapi para pekerja sudah mengerti tugas masing - masing tanpa perlu mengganggu pekerja lainnya.

Andreas kemudian kembali mengajari Rikker sampai istirahat makan siang.

Saat hendak kembali kerumah Andreas melihat Eric sudah menunggunya didepan toko, dia tidak tahu tujuan Eric tapi ada beberapa perkiraan yang muncul di benaknya.

"Aku tidak tahu pedagang terbesar di Wintertown punya banyak waktu luang untuk mengunjungi pedagang baru seperti ku." Kata Andreas dengan nada sedikir bercanda, selama beberapa minggu ini hubungan Andreas, Eric, dan Erol bisa dibilang berkembang cukup dekat sampai sampai layaknya teman, sikap Andreas yang selalu gamblang dan tidak berbelit - belit membuatnya mudah diterima oleh mereka.

"Nak, berpamitlah pada istri cantikmu, kita akan makan siang dengan orang penting." Kata Eric.

Andreas lalu berpamitan pada Grayfia dan mengikuti Eric.

Mereka berdua menyusuri jalan sampai tiba di gerbang Winterfell, penjaga tidak menghentikan mereka masuk karena sudah mengenal Eric.

Jujur saja Andreas terkejut saat Eric mengajaknya ke Winterfell, meskipun dia sudah memperkirakan ada undangan dari keluarga Stark, tapi ini terlalu cepat dari perkiraannya.

Saat berjalan di komplek kastil Andreas tak bisa berhenti mengagumi bangunan yang sudah berdiri selama ribuan tahun ini, karena terlalu asyik dia tidak sadar sudah sampai di tempat tujuan, sebuah bangunan cukup besar dengan beberapa penjaga di depan pintu masuk, dimana Lord Stark menjamu tamu.

Penjaga lalu membuka pintu dan memperbolehkan mereka berdua untuk masuk, Eric lalu menuntun Andreas menuju ruang makan, disana sudah ada Hullen serta seorang pria berumur hampir 40 tahunan tinggi tegap dengan rambut hitam dan mata abu - abu, disampingnya ada remaja 14 tahunan dengan kemiripan seperti pria tersebut, kemudian Eric membungkuk memberi hormat pada pria tersebut, melihat itu Andreas mengaktifkan Appraisal untuk mengetahui identitas mereka

Nama : Rickard Stark.

Tittle : The Lord of Winterfell, Lord paramount of The North.

Nama : Brandon Stark.

Tittle : The heir of Winterfell.

Saat mengetahui hasil appraisal, Andreas membungkus memberi hormat, dan Rickard mempersilahkan Eric dan Andreas untuk segera duduk dan menyantap makan siang.

Makan siang berjalan hening tanpa ada pembicaraan, dan saat selesai pelayan langsung membereskan hidangan yang telah habis.

"Untuk seseorang yang mengaku sebagai sellsword, aku terkejut kau mengetahui tata krama saat makan layaknya bangsawan." Kata Rickard memecah keheningan.

"Istri saya pernah bekerja untuk bangsawan dan mengajarkan saya agar tidak terlihat seperti orang barbar." Balas Andreas.

"Mungkin kau sudah mengetahui siapa aku, tapi biar aku memperkenalkan diri. Aku adalah Rickard Stark, kepala keluarga dari keluarga Stark, dan Lord paramount of The North." Kata Rickard dan menunjuk remaja disampingnya, "ini putra tertua dan yang akan menjadi penerusku, Brandon." Tambahnya.

"Saat mendengar ide kau membuat baja lebih murah aku sedikit skeptis, karena selama beberapa ratus tahun industri baja di Seven Kingdom dimonopoli oleh The Westerland, selain itu ide alat pertanian yang kau buat. Tapi setelah melihat kau dapat membuat baja dengan murah, kini aku merasa mungkin aku juga harus memberi kesempatan untuk alat pertanianmu." Kata Rickard.

"Setelah aku dan Lord Stark berdiskusi, Lord Stark mengijinkan kau untuk menyewa desa dekat Wintertown sebagai tempat percobaan, namun jika ada kegagalan kau sendiri yang menanggung." Tambah Hullen yang juga diikuti anggukan Rickard.

Hullen lalu mengeluarkan sebuah peta dan menyuruh Andreas untuk mendekat.

"Ini adalah desa yang bisa kau sewa pada musim tanam selanjutnya." Hullen lalu menunjuk sebuah desa yang tergambar di peta yang bertempat 4 km utara Wintertown. "Biaya sewanya 10 dragon setiap tahun, dengan bagi hasil 20% untuk keluarga Stark, 30% untuk petani yang mengerjakan ladang, dan 50% sisanya untukmu." Tambahnya.

Mendengar penjelasan Hullen tentang harga sewa, Andreas sedikit berpikir apakah harga sewa sawah ini murah atau harga pedang yang dibuatnya memang mahal.

"Apa boleh saya melebarkan sawah pada desa yang disewa?." Tanya Andreas.

"Kau boleh melakukan itu, berbeda dengan di selatan, dimana luas lahan yang bisa ditanami sudah ditentukan oleh oleh penguasa setempat untuk menghindari konflik karena daerah yang saling berdekatan, sedangkan disini jarak antar daerah cukup jauh dan masih banyak lahan yang belum bisa diolah." Jawab Rickard.

Mendengar jawaban Rickard tentang lahan yang dia sewa, Andreas berpikir sejenak untuk menghitung untung rugi, meskipun itu sebuah jumlah yang kecil jika dibandingkan uang yang ada di inventori, sebagai orang yang lahir dari keluarga pedagang dia selalu memperhitungkan segala hal dalam usaha.

"Sebagai permulaan saya menyewa desa ini untuk 2 tahun." Kata Andreas setelah cukup lama berpikir, lalu mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar biaya sewa.

Setelah menyelesaikan transaksi, mereka lalu mendiskusikan ulang tentang pajak yang harus dibayar oleh usaha pembuatan baja milik Andreas, mereka lalu berdiskusi cukup lama dan menyepakati penurunan pajak 20% dari keuntungan bersih menjadi 10%, dengan syarat memberikan diskon kepada bannerman yang akan membeli baja darinya, Andreas menyetujui hal tersebut dengan syarat baja itu hanya untuk digunakan dan tidak dijual lagi.

Selesai berdiskusi Andreas dan Eric bersiap untuk meninggalkan Winterfell dan kembali ke tempat kerja masing - masing.

"Kau seorang sellsword kan?." Tanya Brandon yang sejak tadi diam.

"Betul sekali Lord Brandon." Jawab Andreas.

"Kalau begitu aku menantangmu latih tanding." Kata Brandon dengan wajah tersenyum.

Next chapter