webnovel

243. Selamat Jalan Mario.

Mansion Brian di penuhi keluarga besar Wisongko, bahkan Harun dan Lisah hadir di kediaman Brian.

"Tuan, sudah siap? sekarang sudah waktunya untuk memakamkan tuan muda Mario." Ucap Ben.

"Ya, kita pergi sekarang. tidak perlu menunggu siapapun bukan?"

"Tidak ada tuan. mari," Brian mengikuti langkah Ben menuju mobil miliknya, di sampingnya Zahra dan Al yang tidak hentinya menangis.

"Maafkan aku, aku yang seharusnya mati. bukan Mario." Ucapnya membuat Zahra memalingkan wajahnya kearah cendela.

"Semua sudah takdir Brian. kita tidak bisa melakukan apapun." Kata Zahra, tidak lama kemudian mereka saling diam tanpa ada yang berinisiatif untuk bicara.

Brian menyadarkan tubuhnya hingga tidak lama kemudian mobil berhenti di sebuah pemakaman. Brian yang memakai jas berwarna hitam dan kaca mata berwarna hitam, hanya untuk menutupi kelopak matanya yang terlihat sembab.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter