webnovel

SSRoE 29 Mutiara Hitam yang aneh 

SSRoE 29

...

Pada awalnya Elle tidak bisa membayangkan jika sebuah Mutiara Hitam yang ada di Istana Pangeran Blaise hanya sebuah mutiara yang seperti biasa Elle dapatkan. Akan tetapi, siapa yang menduga jika Mutiara Hitam tersebut adalah salah satu pintu yang menghubungkan dengan dunia lain. Dunia yang hanya bisa diketahui oleh orang-orang tertentu.

"Hati-hati Elle. Mutiara Hitam kali ini sepertinya tidak mudah untuk kita dapatkan. Ada berbagai mantra yang tertanam di dalam Mutiara Hitam ini. Ada portal antar dimensi yang terdapat di Mutiara Hitam ini. Jadi siapkan dirimu jika ada sesuatu yang terjadi." Etter memperingatkan dengan sungguh-sungguh.

Sedangkan, Elle belum benar-benar bisa mempersiapkan diri ketika salah satu titik-titik putih yang berada di Mutiara Hitam ditangan Elle mengeluarkan cahaya lalu menyerap tubuh Elle masuk ke dalam ruang antar dimensi.

Gelap.

Dengan kecepatan cahaya tubuh Elle melayang di antara ruang hampa berbentuk lorong yang berkelap-kelip namun terkesan jauh. Mata Elle tidak bisa terpejam karena efek dari kecepatan cahaya tersebut.

Putih dan serba rumit.

Elle sampai di sebuah ruang antar dimensi yang rumit. Segala sesuatu di tempat itu terlihat samar dan membingungkan mata. Terlalu membingungkan bagi siapa pun yang melihatnya terlalu lama. Sebuah lingkaran penuh warna dan tidak simetris menghiasi segala penjuru.

Dari salah satu titiknya, muncul robot raksasa berbentuk manusia tua yang marah. Dengan kaki yang besar sebelah berjalan cepat ke arah Elle. Robot raksasa itu berusaha menginjak Elle menggunakan kakinya yang paling besar.

"Tidak layak bagimu, wahai manusia hina. Ini bukanlah perangmu dan sebaiknya kamu mengurungkan niat untuk terlibat lebih jauh, dari yang seharusnya. Tidak akan ada yang berubah. Karena pada akhirnya dunia akan hancur." raung robot raksasa dengan suara menggelegar.

Butuh beberapa detik bagi Elle untuk menangkan diri. Elle tidak pernah menduga akan mendapatkan tamu tidak diundang yang sangat tidak ramah. Sekali pun itu hanya sebuah robot raksasa tua yang marah.

Meski Elle sangat tahu jika ada seseorang yang memerintahkan robot raksasa itu untuk membunuh Elle di tempat tidak jelas ini. Tempat yang tidak akan bisa diketahui oleh orang lain kecuali Etter.

Ngomong-ngomong di mana Etter?

Elle tidak bisa membayangkan untuk mencari keberadaan Etter yang entah ada di mana. Elle terlalu sibuk melarikan diri dari kejaran robot tua raksasa yang keras kepala. Melompat dari satu tumpukkan besi rongsokan ke besi rongsokan yang memenuhi bagian bawah tempat aneh itu.

"Jika dugaanku benar maka tempat ini adalah tempat pembuangan sampah antar dimensi." pekik Elle yang terus meloncat dari satu titik ke titik yang lain.

"Hai manusia tersesat. Ke mana pun kamu lari maka menyerahlah. Tidak ada tempat untuk melarikan diri. Tempat ini adalah akhir bagimu. Tempat di mana kamu akan terkubur dengan besi rongsokan dan mungkin bisa memperkokoh salah satu sendi tulangku." kekeh robot tua raksasa.

Elle tidak bisa menjawabnya. Elle terlalu sibuk untuk melarikan diri dan itu cukup membuat Elle kesulitan berkonsentrasi lebih dari satu titik. Sedangkan Etter yang sejak tadi dipertanyakan keberadaannya tidak kunjung datang untuk membantu.

"Etter, di mana kau?" bisik Elle dalam hati.

Dengan setengah mengeluh Elle menghentikan gerakannya untuk melihat ke belakang ke arah di mana sang robot raksasa itu berdiri tiga ratus meter di belakang. Berdiri sama tinggi dengan salah satu gundukan besi tua yang paling tinggi.

Tapi tidak ada tanda-tanda jawaban dari Etter.

Elle ingin sekali meninju langit untuk beberapa alasan dan salah satunya ada menghilangnya Etter. Makhluk tidak jelas itu sama sekali tidak berniat untuk membantu Elle menghadapi robot rongsokan yang keras kepala.

Hingga sebuah suara menggelegar datang dari arah pukul sebelas. Tidak kalah besar dari robot raksasa tua yang terus mengejar Elle, sebuah robot putih berbentuk malaikat satu setengah kali lebih besar dan tinggi dari pada robot raksasa tua bergerak pelan menuju Elle.

Rasa terkejut tidak bisa dipungkiri jelas terlihat di wajah Elle yang setengah pucat. Tentu saja, Elle hanya wanita biasa pada umumnya akan merasa takut jika ada dua robot raksasa mengejarnya.

Pada detik berikutnya, robot putih raksasa itu mencengkeram leher robot tua raksasa yang dan menimbulkan suara erangan memilukan. Suara deritan besi tua berkarat yang memekakkan gendang telinga.

"Siapa kamu, berani mengganggu wilayah kekuasaanku? Apa kamu tidak tahu siapa tuan tanah tempah ini?" raung robot tua raksasa yang sedikit demi sedikit mengeluarkan oli hitam pekat yang memercik hingga di sekitar kaki Elle berdiri.

Robot putih raksasa itu hanya diam membisu. Alih-alih menjawab pertanyaan tidak berguna yang robot tua raksasa katakan, robot putih raksasa itu semakin kuat mencekik leher sang tua bangka. Suara gesekan besi tua yang berkarat dengan kekuatan besar dan dipaksakan membuat langit di sekitar mereka bergetar.

"Tolong, jangan hancurkan aku. Tuanku tidak akan mengampuni kamu jika meneruskan hal ini. Menghancurkan robot tua sepertiku hanya akan membuang tenagamu saja." rengek robot tua raksasa semakin pilu.

Jika itu adalah sesosok manusia yang benar-benar tua dan ringkih, tentu Elle akan merasa kasihan. Namun, yang Elle lihat hanya sebuah robot yang sejak beberapa menit yang lalu terus mengejar dirinya tanpa henti.

Pada saat kepala robot tua raksasa benar-benar terpisah dari tubuh berkaratnya muncul bunyi yang mampu membuat gigi manusia merasa ngilu. Suara kehidupan robot tua raksasa itu akhirnya benar-benar berhenti.

"Etter, kamu kah itu?" Elle memberanikan diri untuk bertanya kepada robot putih raksasa.

Sekali lagi tidak ada jawaban.

Hening dan mencekam. Perpaduan yang mengerikan.

"Elle, keluarkan Mutiara Hitam yang kamu dapatkan dari kamar Pangeran Blaise." perintah Etter,m tiba-tiba muncul entah dari mana.

Tidak satu atau dua kali Elle harus menyembunyikan keterkejutannya dari kemunculan tiba-tiba Etter. Sebagai gantinya, Elle mengeluarkan Mutiara Hitam yang Elle dapatkan dari kamar mandi Pangeran Blaise.

Mutiara Hitam tersebut Elle bungkus dengan sebuah kain beludru kecil dari saku jubah pelayan Elle. Lalu meletakkannya di tangan kiri dengan hati-hati.

Tidak berapa lama, sebuah asap kecil keluar dari dalam Mutiara Hitam tersebut. Asap hitam pekat seperti bau gosong besi tua yang dibakar. Persis seperti saat kehancuran robot tua raksasa tadi.

...

-TBC-

cerita Solar System Rebirth of Etter versi lengkap hanya ada di Webnovel dengan link berikut ini: https://www.webnovel.com/book/solar-system-rebirth-of-etter_19437206406465505

Terima kasih telah membaca Solar System Rebirth of Etter. Ada beberapa cara untuk kamu mendukung cerita ini yaitu: Tambahkan cerita ini ke dalam daftar bacaanmu, Untuk semakin meriah kamu bisa menuliskan paragraf komen atau chapter komen sekali pun itu hanya tulisan NEXT, Berikan PS (Power Stone) sebanyak mungkin supaya aku tahu nama kamu telah mendukung cerita ini. Semoga harimu menyenangkan.

Next chapter