webnovel

CEMBURU BERBALUT BIRAHI

Andi melihat istrinya telah tidur pulas, dia kemudian bangkit dari ranjang, dia mencari hp istrinya, dipandangi hp yang sedang di genggamnya ini.

Andi galau, apa dia siap dengan semua yang akan dia baca?, darahnya berdesir, ada dorongan kuat untuk membacanya, ada suara lain di kepalanya yang mencegah.

Namun rasa penasarannya membuat dia kemudian membuka hp istrinya tersebut.

Dengan gemetar dia membuka aplikasi whatsapp, dia cari yang ingin dia temukan, ada beberapa chat disana, dia kemudian mengeser ke bawah, dilihatnya nama pak Frans wenda, Andi melihat chat terakhir disana.

"Iih nakal...ya udah bentar ya..,"

Semakin berdebar andi, telunjuknya gemetaran membuka isi chat tersebut. andi melihat tanggalnya, chat itu kemarin malam jam 11, chat itu adalah balasan dari istrinya, Andi kemudian melihat chat diatasnya, ternyata voice note, Andi kembali melihat istrinya yang tertidur lelap, Andi kemudian mencari headsset di laci kamar rias, kemudian pelan-pelan dia keluar kamar.

Andi menuju ke kamar mandi, dia merasa tempat itu paling pas untuk melihat apa isi chat antara pak Frans dan Rina, Andi kemudian duduk di toilet, dikenakan headsetnya. Dia menuju ke chat pak Frans wenda terakhir sebelum Rina membalas.

"Dek sebentar aja," itu merupakan voice note dari pak Frans.

"Iih nakal...ya udah bentar ya..," Rina membalas dengan chat.

Andi merasa penasaran, dia lalu mengeser geser terus layar hp Rina, hingga chat awal. Ohh ternyata ini sehari sebelum Rina dijemput, tak ada yang terlalu menarik di baca andi, isinya hanya memberitahukan akan menjemput sesudah maghrib.

Rina pun hanya membalas singkat dengan ya. Lalu andi menggeser ke bawah hingga dia menemukan apa yang dia ingin baca.

Chat ini sekitar 6 hari lalu, andi terkejut mengetahui kalau ternyata Rina yang mulai chat pertama, karena dia lihat jarak chat saat itu dengan sebelumnya berkisar cukup jauh.

***

JAM 9 PAGI SEMINGGU LALU

"Selamat pagi pak Frans wenda, maaf kalau saya menganggu," Rina menulis chat whatsapp kepada pak Frans wenda

"Ohh dek Rina, tumben nih chat pagi-pagi, ada apa gerangan? maaf ya baru bales, tadi ada rapat pagi dulu." Frans membalas dengan chat juga.

Andi memeriksa waktu yang tertera, jarak antara chat itu sekitar 1 jam, andi ingat saat Rina chat pertama itu Pak Frans wenda dan staf termasuk dirinya, sedang rapat pagi, "berarti pak Frans wenda bales chat saat rapat selesai." batin andi, dia terus membaca kelanjutannya.

"Eh maaf ya pak jadi ganggu, ya udah nanti lanjut lagi pak, selamat kerja pak," Rina membalas chat Frans.

"Lanjut lagi? hehehe, ya udah saya chat dek Rina nanti ya, makasih udah chat saya." balas chat dari Frans

Tak ada kelanjutan lagi setelah itu, dibawahnya chat dimulai dari pak Frans Wenda sekitar jam 9 malamnya

"Selamat malam dek Rina, apakah sudah tidur?" chat dari Frans

"Belum pak, lagi nonton televisi," balasan Rina

Andi check jamnya ternyata hanya satu menit Rina membalas chat tersebut, melihat begitu cepat balasannya. "apakah Rina sedang menunggu chat pak Frans wenda?" batin Andi.

Andi lalu melanjutkan membacanya.

"Ohh, apa ada acara yang menarik, sampai belum tidur," chat dari Frans

"Gak ada pak, kan lagi nunggu, katanya pak Frans wenda mau chat," balasan dari Rina

"What!! beneran Rina menunggu chat dari pak Frans."

"Hahaha, yang bener dek, jadi tersanjung saya, omong omong pak andi sudah tidur?" Chat dari Frans.

"Sudah pak, bang Andi tadi langsung tidur, katanya besok pagi pagi musti ke kantor semarang," balas chat Rina

"Oh ya, emang tadi perwakilan semarang ada urusan sedikit, jadi pak andi yang berwenang yang berangkat kesana," Frans menjelaskan lewat chat

"Ohh gitu ya pak, katanya besok musti berangkat pagi, biar sampe tempat rapat gak telat." Rina membalas

"Ya soalnya ada dirjen lagi kunjungan ke semarang, dan kebetulan rapatnya membahas wilayah kerja pak andi, rencananya rapatnya jam 9 pagi, mungkin sore juga pak andi sudah balik." Frans kembali menjelaskan.

"Ya pak, tadi dia juga cerita kaya gitu," balas Rina

"Dek Rina gak terganggu kan, saya gak enak, malam malam chat sama istri orang," ucap Frans dalam chat selanjutnya

"Gak apa apa kok pak, anggap aja istri sendiri..(dengan emoticon malu2)," balas Rina.

What!!

"Haha, serius nih dek hehe, bisa aja dek Rina ini," ujar Frans dalam chat selanjutnya

"Band serius kan udah bubar pak, (dengan emoticon ketawa lebar2)," balas Rina

"Ha.. ha.. ha.., dek Rina gimana kalau kita makan siang besok?" chat balasan dari Frans kemudian.

"Oke pak." balas Rina

Dengg..secepat itu Rina bilang oke

"Besok saya kirim supir ya,"

"Gimana kalau pak Frans wenda makan siang dirumah saya aja, nanti saya masakin yang enak deh,"

Kenapa Rina malah mengundang lelaki kerumah saat suaminya tidak ada?

"Ohh ya sudah masakan dek Rina emang gak ada yang ngalahin, ide bagus kaya gitu ya, baik besok siang saya akan kerumah, tapi.." chat dari Frans

"Tapi apa pak.." balas Rina

"Dek Rina pake daster kaya tempo hari ya." ucap Frans melalui chat.

"Loh kok pake daster sih, ada ada aja pak Frans wenda deh,"

"Loh, katanya tadi anggap istri sendiri heh, kan ceritanya makan dirumah masakan istri hehehe."

"Iih pak Frans wenda bisa aja, ya deh..Rina tunggu besok ya, bye Rina tidur dulu ya.."

Percakapan mereka saling berbalas chat bagai pasangan yang sedang dimabuk asmara, sesaat Andi merasa kalau Rina mulai bermain hati.

"Ah, Gak mungkinlah, mungkin itu cara dia agar pak Frans tergila-gila padanya, seprti dia bilang kemaren," Andi mencoba menghalau kecurigaannya.

Kembali andi melihat percakapan di aplikasi whatsapp antara Frans dan Rina

Chat yang dia baca itu berakhir sekitar jam 11 malam, andi terhenyak membaca chat itu, Rina gak pernah cerita kalau pak Frans wenda datang saat itu, Andi ingat saat itu dia berangkat sekitar jam setengah 7 pagi, dan dia yakin kalau Rina tak pernah cerita pak Frans wenda akan makan siang di rumah.

Lalu daster? daster yang mana? Andi mencoba mengingat, dan mulai menemukan gambaran daster di memori otaknya, daster bertali kecil dipundak yang dia beli di mall tempo hari.

Wow..andi kemudian semakin penasaran membaca kelanjutan chat itu

Chat berikut tak ada yg istimewa, hanya chat dari pak Frans wenda yang mengatakan lagi dalam perjalanan, dan balasan Rina hanya singkat ok, tak ada lagi chat.

Andi ingat, dua hari sejak dia ke Semarang pak Frans wenda yang gantian ke Semarang menemui pak dirjen, kabarnya pak Frans wenda juga langsung ke jakarta, sampai dua hari pak Frans Wenda dinas ke jakarta.

Andi kembali melanjutkan membaca chat, dia melihat tanggal chat berikutnya, dua hari lalu.

"Dek Rina sedang apa?" Frans mengirimkan voice note pada jam 9 malam, 2 hari lalu

"Maaf pak, baru baca," Rina membalas dengan chat pada jam 10 malam (gap 1 jam)

"Dek Rina marah karena kemaren itu?" tanya Frans melalui chat.

"Gak kok pak, emang bener saya baru baca, tadi abis layanin suami dulu," balas Rina.

Apa? Andi ingat hari itu dia dan istrinya bersetubuh, Andi heran kok istrinya berani tanpa malu cerita privasi seperti itu dengan orang lain.

"Ohh jadi gemeteran nih bacanya dek, apa jangan2 dek Rina masih telanjang ya hihihi," chat Frans

"Ihh, kok pak Frans wenda tau sih.." balas Rina

Andi juga deg-degan membaca chat mereka, penisnya mengeras, dia mengocok ngocok penisnya membaca chat antara pak Frans wenda dan istrinya.

"Aduhh tambah gemeteran nih dek," ucap Frans.

"Apanya yang gemeteran pak?" balas Rina, dengan menyisipkan emoticon mikir

"Heheh mau tau aja deh, saya jadi inget kejadian makan siang itu dek, tubuh dek Rina harum banget mulus, jadi saya gak tahan, maaf ya dek tempo hari saat makan siang itu saya kebablasan," ujar Frans melalui chat.

"Gak apa apa pak, yang sudah ya sudah, saya juga salah terbawa suasana, tapi kan saya istri orang pak, saya merasa salah," balas chat Rina

What? Apa yang terjadi shitt, semakin mengeras penis Andi membayangkan.

"Tapi, bolehkah sekarang kita video call dek," ujar Frans dalam chatnya.

"Video call pak? mau ngapain ihh," balas Rina

"Mau ulang yang makan siang itu dek, kan gak bersentuhan hehe, cuman video call," kali ini Frans membalas dengan voice Note, terdengar suara Frans parau.

"Ah gak ah pak, nanti kalo bang andi bangun gimana," Rina juga membalas dengan voice note, andi merasa ada nada sedikit mendesah dari suara Rina.

Apakah Rina sedang menggoda Frans?

"Dek.. sebentar aja," voice note kembali dari Frans, Andi merasa dari suaranya Frans sudah mulai terangsang.

"Iih nakal...ya udah bentar ya.." Rina juga membalas dengan voice note, kali ini memang suara Rina terdengar merengek manja, benar-benar mendebarkan, Andi merasa suara Istrinya begitu seksi menggoda

"Apa yang dimaksud kebablasan?, apa yang sebenarnya terjadi saat makan siang itu, apa." beribu pertanyaan mengisi benak Andi.

"Ohh Tuhan kok aku malah horni disaat cemburu seperti ini." batin Andi bingung, dia memutuskan akan bertanya pada istrinya besok.

***

Next chapter