Pukul lima sore, Nurdinl langsung menemui Ganjar di kediamannya. Untuk menuju ke rumah Ganjar ia hanya berjalan kaki menyusuri jalan setapak yang tembus hingga belakang rumah Ganjar yang letaknya tidak jauh dari kediamannya.
Tidak terasa, langkah kakinya sudah membawanya ke sebuah rumah megah yang berdiri kokoh di bahu jalan utama kampung tersebut, rumah tersebut merupakan rumah yang paling mewah yang ada di kampung itu.
Nurdin langsung melangkah menuju ke arah pintu. Perlahan, ia mengetuk pintu rumah tersebut sembari mengucap kalimat salam.
"Tok ... tok ... tok, Assalamu'alaikum," ucap Nurdin lirih.
"Wa'alaikum salam," sahut Marni bergegas membuka pintu.
Setelah pintu terbuka, Marni langsung menyambut hangat kedatangan Nurdin dengan tutur sapa lembut dan bersikap ramah, "Pak Nurdin, silahkan masuk, Pak!"
Nurdin tersenyum manis menatap wajah seorang janda cantik yang berdiri di hadapannya itu lalu ia pun menjawab, "Di luar saja, Teh. Mohon maaf, Pak Ganjar-nya ada, Teh?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com