webnovel

162 Mencemaskan Kamu

Mas ... Katanya kamu mencintai aku. Apakah kamu tidak bisa merasakan bahwa aku dalam bahaya? Harusnya instingmu jalan dan selamatkanlah aku. Hanya kamu yang berada disini dan harusnya bisa menyelamatkan aku. Aku masih menangisi diriku ini.

Aku dibekab dengan mulut terikat, tanganku juga diikat dengan lakban, begitu juga kakiku. Aku tak berdaya dan hanya terduduk di lantai toilet ini sambil berderai air mata, aku menggeleng-geleng kepala karena bingung akan kesalahanku apa?

"Maaf aku harus menyakitimu, tapi kata tuanku tidak boleh sampai mati. Kamu pasti bertanya-tanya siapa kami, dengan jelas kami sampaikan. Kami tidak kenal kamu dan kamu juga tak kenal kami,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter