Jonathan menggeleng kepala pelan. Menggumamkan sesuatu tanpa terdengar oleh siapapun. Termasuk Tamara sekalipun. Dia terlihat tenang. Begitu juga dengan Jonathan yang sepertinya memilih tersenyum secara misterius.
"Sepertinya, kau sudah memberitahukanku apa rencanamu kali ini?"
"Sayang sekali. Padahal, kau orangnya sangat menarik untuk dijadikan tandem sekaligus kekasihku."
"Apa?"
"Kau menggunakan jasa tubuhmu untuk menggali informasi penting. Tidak hanya itu, kau mencoba mengintimidasi orang-orang yang loyal terhadapmu maupun bukan. Akibatnya, mereka lebih cocok dijadikan sebagai mainanmu. Kalau gagal, kau buang begitu saja tanpa ragu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com