webnovel

BAB 16 Kisah Cinta Aku Sama Sari sudah Berakhir

Aku bersikap seperti ini, yah karena kalakuan tidak menyenangkan dalam hatiku. Seenggaknya, Sari mengerti apa perasaanku sekarang? Kadang setiap kali telepon dengannya, selalu memberi alasan entah itu pergi bersama keluarga, pergi sama teman, dan lebih parah tuh hampir ketahuan. Hanya saja, aku kurang tahu apakah Sari benar-benar memberikan alasan tersebut sesuai sama fakta? Atau malah menghindar dariku.

Selama berminggu-minggu bakal keadaan seperti ini, tapi seakan-akan kejadian yang sudah lama bakal terulang kembali. Meski saat ini, sudah melepaskan uneg-uneg. Tetapi apakah kamu bersedia untuk menjelaskan selama tidak ada aku di sampingmu? Namun, sebelum menjawab pertanyaanku. Berharap sih, sesuai sama perkataan dari Firdaus. Jangan sampai menyembunyikan dariku! Suatu saat, merahasiakan selama ini. Bakal terjadi terbongkar, meski tidak terlalu detail.

Oh, ya aku selama melaksanakan organisasi terasa menyenangkan sih. Sekarang sudah berbeda dari sebelumnya, malah seperti ini yang aku inginkan. Kemarin-kemarin terasa sedang di uji kesabaran, untungnya aku masih sabar kelakuan super pakai emosi ketua organisasi Kampus. Sedangkan dalam pemilihan bagaimana sih, kok bisa ya jadi ketua organisasi tahun ini?

Memang selama pemilihan ketua, dan wakil organisasi Kampus enggak lihat dulu visi maupun misi suatu organisasi? Kalau seperti ini, bakal berjalan buruk. Seharusnya, bisa melangsungkan suasana memang kondusif. Meskipun dulu benar-benar untuk masuk ke dalam organisasi ini. Terkadang aku merasa tertekan selama melangsungkan rapat bersama lainnya. Suatu ketika, ada kabar kembali dari Adikku. Perkenalkan dulu nih, nama Adikku paling bungsu adalah Citra Wulan Putri.

Memang sih, dari namanya sudah kelihatan banget. Cantik, pintar, dan tambah pesona. Setiap ada lelaki pasti bakal tergoda, apalagi pakai kerudung seperti Sari. Wah ... makin tergila-gila padanya, meski sekarang sangat berbeda seperti apa yang ada dalam pikiranku? Semenjak sudah tahu keadaan kesehatanku ia selalu menelepon berikan semangat. Walau aku sudah kasih tahu, tetap saja Citra khawatir kepadaku. Aduh ... misalkan, dia enggak nurut padaku.

Bakal berusaha memeriksa keadaan sekarang memang sudah baik-baik atau mengkhawatirkan tentangku berlebihan banget. Sehingga aku merasa tertekan menghadapi penyakit di dalam tubuhku, dan paling utama adalah rahasia harus terjaga. Jangan menyebar ke seluruh teman SD, SMP, SMA, dan Kuliah. Feelingku sih, tak ada pengecualian terkait Sari bakal tahu dengan sendiri atau malah kasih tahu oleh teman-temannya. Please ... jangan beritahu sebelum aku yakin.

Terkadang susah di mengerti kalau keadaan sedang mendesak, dan aku bahkan tak ada niat ingin membohongi dirimu. Tetapi entah mengapa kau juga tidak berkata dengan jujur mengenai perselingkuhan. Seharusnya, sadar dong aku di sini untuk Kuliah. Malah bermesra-mesraan bersama lelaki lain. bisa saja sih, aku mau balas dendam. Pacaran sama Lusi sahabatku sendiri! Walaupun orang tuanya sudah melarangnya, "Ingat ya Lusi. Jangan dulu pacaran sebelum kamu sukses!"

Jadinya, terasa minder banget setelah mendengar pembicarakan hal ini di belakangku. Namun, semoga saja itu semua hanyalah frank. Supaya aku tidak serius menanggapi persoalan ke depannya, tapi aku sudah tak karuan mengenai kehidupan saat ini. Bahkan tugas-tugas Kuliah sama sekali belum di kerjakan. Apalagi urusan percintaan aku, dan Sari semakin enggak harmonis. Sudah tahu bahwa Sari terlalu bucin banget misalkan, ada satu lelaki lagi dekat dengannya.

Pasti bakal lupa segala, temasuk pasangan yang benaran siapa? Ini malah berpaling ke lelaki lain. Aduh, aduh, aduh sebenarnya yang salah siapa sih setiap kali punya pasangan selalu bertengkar? Barangkali ada perubahan kek misalkan nih, aku maupun Sari sudah waspada supaya enggak terjadi perselingkuhan. Heh ... malah kejadian entah itu sengaja atau memang ada niatan seperti itu. Aku 'kan di sini hanya untuk belajar, bukan untuk mencari pasangan perempuan yang di kawasan Kampus.

Memang sih, ada perempuan-perempuan sangat cantik. Lebih cantik malah sedangkan Sari terakhir video call masih ada jerawatan, dan aku sempat mengejek supaya dalam wajahnya jangan ada jerawat malu di lihatkan oleh banyak orang! Beberapa hari kemudian akhirnya, jerawatan tersebut sudah menghilang, sesuai permintaan dariku. Meskipun hanya bercanda, tapi dia malah serius tanggapan. Membuatku bingung seketika kenapa bisa nurut sekali sama pasangan.

Aku hanya bisa tersenyum ketika ia menjelaskan kronologisnya, setiap ada pasangan yang memang rindu banget. Dalam wajahnya bakal timbul jerawat. Meskipun sudah ketemu sama seseorang tersebut bakal hilang dengan sendirinya! Aku malah sempat sih, tapi karena terlalu insecure banget kepada lelaki di luar sana. Termasuk pasangan aku sama Sari kena imbasnya katanya, "Lihat deh, Upi sama Sari jerawatan bersama. Ini mah di namakan jodoh dong,"

Lantas, dalam pikiranku hanya bisa senyum padanya. Tetapi masih ragu berkaitan mengenai perjanjian tersebut, terasa hampa kalau salah satu dari kita. Bakal berakhir meski hanya sebentar. Belum tentu akan balikan seperti sedia kala, kalau bisa mah jangan ada kalimat selingkuh. Namun, berbeda pendapat terkait hal ini. Berdasarkan fakta bahwa setiap pasangan pasti bakal muncul rasa suka kepada seseorang! Kecuali, dalam keadaan sunyi. Pasti mudah sekali di bujuk, apalagi menerima cintanya.

Seiring berjalan waktu, aku mempunyai kabar baik buat teman-teman di sini. Supaya tahu semua mengenai hubungan aku sama Sari. Entah mulutku yang ember? Perasaan sebelum ke sini sudah berjanji padanya. Ketika sudah bertemu sama teman-teman, terasa berbeda di banding bersama pasangan sendiri. Apabila merasa kerinduan terhadap seseorang seharusnya, bilang secara langsung. Misalkan, tidak berani mengucapkan kalimat.

Suruh saja teman kalian supaya segera mungkin menyampaikan rasa kerinduan terhadap seseorang sangat di cintai, meski suatu ketika bakal terjadi permasalahan cukup ringan. Bahkan mendapat masalah sangat rumit untuk mengatasinya, bukan apa-apa aku bersikap dingin kepadanya. Sering kali bertanya padaku, "Sayang kenapa sih, sekarang sudah berubah? Tidak seperti dulu yang kukenal. Bahkan setiap aku chat selalu lama balasnya,"

Nah, kalau memang dirimu sudah sadar. Kenapa harus berselingkuh sama adik kelas? Seakan-akan tanya seperti itu. Tidak terjadi apa-apa terkait hubungan kita! Sekuat tenanga, dan enggak semestinya berbuat seperti itu. Lebih respect sama Lusi sahabat masa kecilku di banding dirimu yang sudah merusak hubungan kita berdua. Kalau memang enggak sanggup menjalin hubungan secara jarak jauh, yah sudah kita putus! Tak perlu bertanya kembali.

Hubungan aku sama Sari sudah cukup sampai di sini! Kita berteman saja. Asalkan, jangan mengganggu kehidupanku. Kalau misalkan, mau tanya terkait mata Kuliah silakan! Tidak ada yang melarang kecuali, pertanyaan menyangkut hubungan percintaan yang sudah berakhir selama 3 tahun. Bahkan hampir 4 tahun. Sayangnya, ia tidak berkata jujur denganku. Sekarang hatiku sudah merasa lega sekali, berhubung keadaan hati sudah membaik.

Dan tidak kepikiran mengenai Sari lagi! Seharusnya, aku memfokuskan terhadap perempuan yang sudah bersahabatan dengannya dari kecil sampai sekarang. Aduh ... tidak sabar deh, ingin segera mungkin bertemu sama Lusiana.

Next chapter