Nada mengernyitkan dahi. Kenapa perempuan itu jadi marah kepadanya jelas-jelas pekerjaannya yang tidak betul. Wajar saja kalau Nada langsung datang dan melapor ke pimpinan bank itu.
@Nada
[Trus kamu jawabnya apa?]
@Cici
[Kubilang aja ke dia gini. Kamu yang salah, kan udah dihubungi berkali,-kali kenapa nggak ada pergerakan. Yang sebelah aja langsung edit, kirimkan. Nggak pake lama. Lha kamu, mengulur-ngulur waktu. Wajar kan kalo Nada marah.]
[Nada di sini juga ditekan. Bukan kamu aja, ini nasabah kamu suruh datengin kantor kita. Kan menyalahi perjanjian itu namanya. Abis itu, dia diam aja.]
Nada tertawa. Aneh banget itu manusia. Dia yang salah, malah bicara ke orang-orang kalau dirinya yang jadi korban.
@Nada
[Hi hi hi. Dia ngapain emang ke kantor, Ci?]
@Cici
[Entahlah, Nad. Kaya mau ngelurusin apa yang bengkok gitu. Eh, iya, aku kerja dulu, ya. Mesti bersih-bersih file juga, biar entar nggak ada masalah sama yang gantiin. Biar gampang nyarinya.]
@Nada
Support your favorite authors and translators in webnovel.com