Pagi ini mereka tidak lagi terlambat, akan tetapi nasib buruk justru menimpa Nada. Ternyata sikap ramah Kurniawan saat bicara dengan Alan hanyalah sandiwara belaka. Terbukti, pagi ini, ia bahkan menyindir Nada dengan sangat kejinya.
"Saya tidak suka dengan karyawan yang semena-mena terhadap kantor ini. Mentang-mentang memiliki suami yang seorang CEO, kemudian kenal dekat dengan saya. Lantas dipergunakan untuk mempermulus urusannya sendiri. Oh sekali-sekali tidak. Saya akan semakin tekan dia!" Kurniawan sedang berbicara di depan ruangan brifing.
Ah, bangsat! Nada mengutuk di dalam hati. Cici juga menyenggol lengan Nada. Sambil berbisik. "Apa yang terjadi, Nad?"
Nada tak menjawab, ia hanya memberi kode pada Cici agar bersabar. Nanti akan ia ceritakan semua.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com