Aku membeku saat itu juga. Mata ini tidak bisa mengalihkan pandangan dari matanya yang telah mengunci diriku. Kata-kata sangat susah keluar dari mulut. Setengah diriku berharap ini adalah sebuah mimpi buruk.
"Ka-kau bisa melihatku?" tanyaku berkeringat. Apakah ia tahu tempatku sekarang? Apa ia akhirnya memutuskan untuk melenyapkanku?
Melodi tertawa kecil. "Tentu saja bisa, asal aku dapat menangkap frekuensimu dengan benda ini."
"Maksudmu Screen ini?"
"Williamkah yang memberitahumu nama benda ini? atau mantan bosku Prof Annelise?" nadanya seperti bermain-main.
"William." jawabku singkat. "Jadi ... kau sudah mengetahui tempatku berada?"
"Aku tidak mengetahui penginapan mana tempatmu atau sekarang berada di jalan mana, hanya berada di jalan mana." Ia terdiam menghela nafas. "Sebenarnya aku sama sekali tidak bisa melacakmu. William sudah memberikan keamanan pada profilmu sehingga tidak akan nampak di tampilan pelacakan oleh Screen. Profku lah yang memberitahu kedatanganmu disini."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com