Sebuah Tim pemantau yang terdiri dari puluhan personil militer, kini sedang sibuk mengecek masing-masing terowongan dan saluran pembuangan yang ada di bawah kota
Menggunakan robot segala Medan, mereka melakukan pengecekan dari posisi zombie yang ada di bawah tanah
Namun yang mereka tidak sadari deteksi yang mereka lakukan jelas terlambat, dengan kata lain pasukan pertahanan di garis depan akan mendapatkan korban
Dan ini adalah sebuah kerugian, dalam lemahnya komunikasi akibat masalah gangguan sinyal yang dialami oleh seluruh orang di planet Gaya
" Tim elang bagaimana kemajuan pengecekan" suara radio terdengar saat pengecekan tim elang tengah berlangsung
" Lapor Komandan, masih belum ditemukan adanya pergerakan zombie" suara laporan dari kapten tim elang terdengar
" Terus pantau dan segera laporkan jika ditemukan"
" Siap Komandan"
Hal serupa terjadi di banyak sisi dari terowongan dan juga lorong pembuangan Kota Jaya, tetapi karena keterbatasan personil proses ini berjalan lambat
Sampai sebuah tim pemantau menemukan keanehan di sebuah terowongan kereta di bawah tanah " Kapten ada gangguan yang dialami oleh robot survey, tiba-tiba saja terbalik dan sinyal terputus "
" Apa bagaiman bisa?" kata kapten kepada bawahannya
" Kami telah mencoba memberi sinyal kapten, tapi tetap tidak berhasil mengontrol kembali" jawab bawahan
" Coba download rekaman terakhir" perintah kapten
" Baik kapten, tunggu sebentar...." tak lama hasil download rekaman terkini berhasil mereka buka
Dan yang membuat terkejut mereka adalah, gambar dari robot survey yang semula berjalan dengan stabil tiba-tiba saja terasa terguncang
Kemudian robot terbalik dan sinyal tak lama terputus, apa yang membuat mereka kaget adalah bukan robot survey yang kehilangan Sinyal
Tetapi gambar sebelum robot terbalik, menampilkan kuku panjang kurus pucat hitam, yang tampak di gambar video tersebut
Dan saat rekaman di putar dengan resolusi tinggi dan lambat sebuah wajah menyeramkan dengan mata merah terlihat
Melihat hasil rekaman ini kapten dan bawahannya saling menatap, ada keheningan selama beberapa detik diantara mereka
" Kapten...saya....rasa...itu...zombie"
suara bawahannya terdengar menyampaikan pendapat
" Ya....kamu benar, maka selanjutnya biarkan saya melapor"
Awalnya sang kapten berjalan pelan tak lama semakin cepat dan berlari menuju radio penghubung " Lapor....lapor...Komandan....ini dari tim elang, mengabarkan zombie telah telah dikonfirmasi....." suara laporan dari kapten elang terdengar
Dan tak lama laporan serentak dari tim pemantau lain juga bergema satu persatu, melihat data laporan dari tim survey dan menatap ke arah peta kota
Keringat dingin mengalir di punggung sang Komandan, "Segera laporkan ke Jenderal angkatan darat bahwa tim infanteri telah terkepung...telah terkepung....segera..laporkan....cepatttt"
Segera staf komunikasi melaporkan, dan di sebuah tenda komando dari angkatan darat, staf komunikasi berlari cepat menuju tenda meeting
" Jenderal....jenderalll...laporan mendesak dari tim survey...." seorang staf muda dengan keringat berteriak ke dalam tenda
dimana sekumpulan perwira sedang mendiskusikan strategi " Tenang laporkan dengan jelas" suara sang jenderal membalas
" Lapor jenderal, laporan mendesak dari tim survey, mereka berkata bawah telah dikonfirmasi zombie menyerang dari dalam tanah dan posisi mereka kini telah mengepung pasukan infanteri" jawab staf dengan cepat
" Brengsek...." teriak ke jenderal
" Segera buat pengaturan tim korps mobil memobilisasi pasukan mereka dan menghadap zombie di setiap lubang yang mengelilingi pasukan infanteri....cepat...cepat...." perintah tegas sang jenderal membayangkan hasil terburuk dari pengepungan zombie
" Kurang ajar, jelas ada ahli strategi di tim zombie, dan ini pasti ada ulah manusia yang ikut campur" suara geraman sang jenderal terdengar
######
Kembali ke zona perang yang kini semakin tak terbentuk akibat setanah bom lanjutan dari angkatan udara
Banyak bangunan runtuh dan jalan yang terputus, terlebih banyak bangunan yang terbakar menambah kerusakan kota yang telah ada
Tetapi meskipun demikian, zombie yang sudah berkurang lebih dari setengahnya, masih tampak banyak dan menakutkan
Dan samar-samar tim alteleri tengah bersiap mengunci target, " Siapkan semua amunisi, bersiap menghujani para zombie" teriak komandan kepada anggota tim arteleri
####
" Kapten lihat zombie sudah tampak di teropong" seorang prajuri berkata kepada kapten timnya di samping
" Mana coba lihat" mengambil teropong dari bawahannya
Dan saat kapten tim melihat, dia menjadi gemetar karena ketakutan, menahan perasaan dingin di punggungnya sang kapten menelan air liur " Ya Tuhan masih banyak sekali zombie ini" berkata sambil menurunkan teropong dan menyerahkan kepada bawahannya
Melihat ke samping sang prajurit yang memberitahunya kini sedang mencoba menghisap rokok dengan gemetar
Menyadari tingkahnya sang prajurit berkata " Kapten...apa....kamu mau...." menyerahkan rokok kepada kaptennya
Mengambil tanpa berkata-kata sang kapten dengan tangan gemetar mencoba menghisap rokok yang di ambil
Menyalakan korek untuk menghidupkan rokok tapi entah kenapa selalu gagal, melihat kaptennya yang tampak mulai kesal sang prajurit berkata " sini kapten biar saya beri api" kemudian menyalakan rokok
Menghirup dengan dalam dan menghembuskan beberapa kali sang kapten tampak sedikit rileks
Adegan seperti itu tampak di banyak wajah prajurit infanteri sebagai prajurit pemukul merek menjadi pihak pertama yang berseteru dengan zombie
" Ok bersiap semuanya....zombie telah mendekati zona tembak, bersiap" teriak komandan arteleri kepada bawahannya
Tak lama suara komandan kembali terdengar" hitungan mundur di mulai, penembak bersiap....5....4.....3....2....1....Tembak..."
" Bommm..bom.
bom...bom....bom....bom....meriam berdiameter besar memuntahkan proyektil peluru dengan ganas
Dan di Medan perang kembali getaran tanah terasa " Bommm....kabommmmmmmm" suara pemboman oleh pasukan Arteleri terus bergema
Nampak adegan lebih nyata seperti dalam film tersaji di depan mata para prajurit infanteri
Ada sorakan dan juga kutukan dari para prajurit, mencoba melepaskan stres dan tekanan yang mereka rasakan
Tak lama suara seperti petir bergema di langit, hujan roket pembom mulai jatuh ke tanah " Swoshhh...swoshhhh...swohsssss....." kali ini pertunjukan spektakuler terasa lebih meriah
Dengan cahaya ledakan yang lebih terang daripada hujan bom meriam, keadaan ini berlangsung hingga 10 menit sampai hujan roket berhenti
Asap tebal menutupi pandangan para prajurit dan debu bercampur bubuk mesiu terasa panas di hidung, memakai masker gas yang telah disiapkan para prajurit infenteri bersiap menghadapai gelombang zombie
Hanya ladang ranjau yang kini memisahkan mereka dan kurang dari 500 meter jarak diantara keduanya
Perang sesungguhnya nampak di depan mata, tetapi yang tidak mereka sadari tusukan tajam dari kuku dan taring zombie mengintai di belakang mereka.
Kembali jumlah zombie berkurang dan itu terus berlanjut hingga akhirnya pemboman selesai dan dihadapan dari ledakan ini adalah
Pasukan zombie yang dengan badan separuh dan terbakar masih menolak menyerah bergerak, dan di balik seluruh tim zombie tampak
Raja zombie dengan kulit ungu menyerupai manusia, tapi jika dilihat lebih detai ada luka menganga di separuh wajahnya dan tangannya sebelah tampak putus akibat terkena ledakan dari pemboman arteleri dan roket.