webnovel

Nyantai di Tengah Gurun

(Pov MC)

Malam di gurun.

Sungguh dingin, untung saja energi itu bisa saya ubah.

"Purururu!"

Tiba-tiba saya mendengar den den mushi berdering.

"Saya sudah menemui mereka dan memberitahu mereka mengenai rencana yang dipersiapkan."

Suara Robin yang tenang keluar dari mulut den den mushi.

"Hmm.. begitu.. baiklah, bagaimana dengan Crocodile?"

"Saya merasa, dia akan melakukannya. Karena saat ini dia sudah menyuruh anggota agen petugas dan billions untuk merapat langsung ke Alubarna."

"Baiklah, kalau begitu saya akan menuju ke Alubarna. Oh ya, cobalah berakting seolah-olah kau masih bawahan Crocodile ketika kau bersamanya nanti. Tenang saja saya akan berada di sana dan datang menyelamatkanmu jika situasi sudah memburuk. Oke, itu saja untuk saat ini"

Setelah itu saya menutup panggilan.

"Baiklah, saatnya bergerak."

Setelah itu saya berjalan menuju arah tempat Alubarna, tetapi karena saya masih berada di daerah dekat Rainbase, jadi jalan menuju Alubarna dipotong oleh perairan yang cukup luas.

Saya juga belum menerima informasi dari para Treants yang sedang mencari Pluton, yah biarkan sajalah.

...

(Pov ketiga)

Keesokan harinya di Alubarna.

Luffy dan lainnya sudah tiba di Alubarna tanpa bertempur di Rainbase.

Tetapi, disini mereka di hadang oleh pasukan Baroque Works.

Dimana ada juga Crocodile dan agen petugas beserta pasangan mereka. Tentu saja mereka juga melihat Robin diantara mereka.

Karena sebelum ke Alubarna, mereka mendengarkan rencana yang dipersiapkan oleh Devon dari Robin.

Dimana juga tujuan Crocodile yang membentuk pemberontakan untuk mencoba menggulingkan kerajaan dan mendapatkan senjata yang tertidur, Pluton.

Untung saja Vivi tidak bersama mereka. Karena mengikuti rencana dimana menggunakan pasukan pemberontakan untuk bertempur melawan pasukan Baroque Works.

"Hoo.. jadi kalian ya kelompok bajak laut Topi Jerami?"

Crocodile dengan tampangnya meremehkan memandang kearah Luffy dan lainnya.

"Crocodile, kau bajingan!!! Saya datang untuk mengalahkanmu!"

Luffy berteriak kearah Crocodile dengan wajah marah.

Di suatu tempat, kelompok marinir dikepalai oleh Smoker berada.

Mereka sedang menonton pertunjukan Crocodile dan kelompok bajak laut topi jerami.

Karena mereka juga menerima surat misterius dimana itu tertulis mengenai tujuan Crocodile di negara ini.

Tentang membentuk pasukan pemberontakan agar bisa menggulingkan kerajaan.

"Untuk berpikir bahwa, kerajaan ini diperkasai oleh Sichibukai. Saya harus melapor mengenai hal ini."

Smoker dengan tampangnya yang biasa dua cerutu di mulutnya bergumam.

"Kapten Smoker, apakah kita harus menangkap kru bajak laut Topi Jerami?"

Tashigi yang berada di samping Smoker berbicara dan memandang kearah pertempuran yang akan terjadi.

"Tidak, untuk saat ini kita harus menunggu perintah dari atas. Dan kita akan melihat apakah pertarungan mereka ini akan merusak dan membahayakan warga sipil lainnya."

...

Kembali ke tempat Luffy dan lainnya.

"Kau tahu, bahwa kalian sudah mengetahui apa yang saya lakukan. Dan itu sudah merusak rencanaku sejak kalian bersama putri Nefertari Vivi mengetahui seluk beluk rencanaku. Oleh karena itu, disini saat ini kalian akan berakhir."

Crocodile memandang Luffy dan lainnya dengan muram karena ia tahu dari mata-mata bahwa Vivi sudah bersama dengan kelompok Topi Jerami dan mengetahui tentang rencananya.

Oleh karena itu, Crocodile merasa harus melaksanakan rencana yang telah dia susun segera mungkin karena takut akan berakhir. Apalagi setelah mengetahui bahwa ada kapten Smoker di kerajaan ini, tapi ia tidak melihat mereka.

Jadi, dia menyuruh seluruh pasukan Baroque Works untuk mencoba menghentikan orang-orang yang mencoba menghentikannya.

Dengan memiliki senjata yang dikatakan telah tertidur, Pluton. Dia akan memiliki kekuatan tanpa harus takut dengan marinir atau pemerintahan dunia.

Tapi, apa yang tidak diketahuinya bahwa dia sebenarnya sudah bermain di telapak tangan seseorang.

Dan seseorang itu adalah Devon.

...

Saat ini, orang yang merancang agar Crocodile membuat gerakan secepat mungkin masih berada dalam perjalanannya ditengah gurun menuju ke Alubarna.

Jika di perhatikan bahwa Devon tidak memiliki keringat di wajahnya. Mengenakan pakaian kimono warna biru tua dan kedua pedang di pinggang kanannya.

Padahal dia berjalan di gurun dengan terik matahari yang nampak.

Bahkan orang-orang yang tinggal di negara ini akan memakai sorban untuk melindungi kepala mereka. Tetapi, Devon tidak memakai penutup kepala.

Seolah-olah berjalan disini adalah taman belakangnya.

"Hmm.. apakah masih jauh? Atau saya tidak salah arah seperti Zoro?"

Merasakan dengan Observasi Hakinya bahwa belum ada tanda-tanda penampakan Alubarna.

Mengeluarkan peta di penyimpanannya, dan melihat bahwa dia sebenarnya sudah mengikuti jalur tapi masih belum melihat penampakan Alubarna.

"Hmm... karena begini lebih baik membuat Treants untuk mencari Alubarna."

Setelah berkata begitu dia mengaktifkan kemampuannya.

Tiba-tiba pemandangan 20 monster kayu muncul. Ia kemudian menyuruh para monster tersebut berpencar untuk mencari keberadaan Alubarna dan melapor kepadanya.

Setelah berkata begitu, dia mengeluarkan kursi lipat, meja dan payung kemudian tanpa mempedulikan dunia memutuskan untuk berbaring.

Tak lupa dia juga mengeluarkan gelas dan mengisinya dengan jus dari penyimpanannya. Ia juga melepas kimononya dan mengenakan kemeja aloha beserta celana pendek dan kacamata hitam.

...

Sudah lebih dari 3 jam.

Dan Devon masih berbaring dengan kursi lipat di tengah gurun entah dimana.

Tiba-tiba dia merasakan suara dari belakangnya, dia memutuskan untuk melihatnya menggunakan Observasi Haki.

Kemudian dia melihat kelompok Vivi dan dibelakangnya Koza dan pasukan pemberontak lainnya.

"OOOOEEEE!!!! VIVI!!! BANTU SAYA!!!!"

Devon menggunakan kemampuannya untuk memperkuat frekuensi suara dengan penghalang di sekitar mulutnya berteriak kearah Vivi.

Vivi yang bersama kelompok pemberontak sedang dalam perjalanan menuju Alubarna tiba-tiba mendengar teriakan seseorang.

Vivi yang merasa suara ini akrab tiba-tiba memutuskan untuk berhenti.

"Koza dan yang lain berhenti!"

Koza dan yang lainnya berhenti. Sebagai pemimpin pemberontak, ia memutuskan untuk bertanya ke Vivi.

"Ada apa, putri?"

"Kalian mendengar suara itu?"

Semua anggota pemberontak saling memandang. Tiba-tiba mereka mendengar suara tersebut.

"OOOOEEEE!!!! VIVI!!! BANTU SAYA!!!!"

"SAYA DEVON!!! CEPATTTT!!! SAYA BERADA DI KIRIMU!!!"

"SAYA TERSESAT!!!"

"Hahaha!"

"Quack!"

Mendengar ini Vivi tertawa karena ia tahu siapa Devon ini.

Mengingat kemampuan yang dimiliki oleh Devon, tetapi dia tersesat di gurun ini. Dimana juga dialah yang mengetahui dan mengelabui rencana Crocodile hanya untuk membantu kerajaannya dari genggaman Crocodile.

"Putri, Devon ini yang anda maksud?"

Koza bertanya dengan hati-hati kearah Vivi.

"Y-ya, dan orang inilah yang telah membuat rencana Crocodile dipercepat agar korban jiwa untuk kalian tidak banyak. Lagian, sekarang Luffy dan yang lain sedang bertarung dengan pasukan Baroque Works. Ayo cepat kita menuju ke tempat Devon."

Vivi mendengar Koza bertanya menghentikan tawanya dan menjawab Koza.

Beberapa menit kemudian.

Mereka tiba di tempat Devon berada.

Ketika mereka melihatnya, mereka tertegun.

Karena orang ini sedang berbaring di kursi lipat di tengah gurun ini.

Mana pula dia mengenakan kemeja aloha, kacamata hitam dan celana pendek. Di samping kanannya meja memiliki gelas berisikan jus jeruk dan payung berada diatasnya.

Melihat ini, mereka merasa orang di depan mereka saat ini sedang bersantai seolah-olah gurun ini adalah pantai.

"Apa yang kau lakukan disini, Devon?"

Vivi turun dari punggung Karoo dan berjalan kearah Devon sambil bertanya kepadanya.

"Uh.. saya tersesat sudah lebih dari 3 jam dan saya memutuskan untuk menguji keberuntunganku apakah saya akan ditemukan atau tidak dilempar oleh badai dan sampai ke Alubarna. Dan disinilah saya menemukan kalian yang sedang dalam perjalanan. Terima kasih, Vivi! Yah kalau saya tidak melihat kalian menggunakan Haki, mungkin saya akan menunggu dengan laporan yang saya terima dari para Treant."

...

Jangan lupa untuk review dan batunya!

Terima kasih!

UnholyMorningcreators' thoughts
Next chapter