webnovel

Chapter 27

-Keesokan harinya Arima dan Kiyotaka memulai kembali sesi pelatihan pertempuran mereka.

"Buuk! Buk! Buk.!!"

Terdengar suara tumpul dari Kiyotaka yang sedang menyerang menggunakan tangan dan kakinya untuk menyudutkan Arimad di dalam ruangan bawah tanah ruang pelatihan, di rumah Arima.

Tapi setelah beberapa lama Kiyotaka menyerang, Arima membuat langkah, dan Sebelum Kiyotaka bisa beraksi, Arima membalas serangan Kiyotaka dengan Taijutsu canggihnya.

"Tak!, Buk!."

Arima menahan pergelangan tangan Kiyotaka dan menendang perutnya dengan keras.

Kiyotaka yang tidak bisa beraksi dengan tendangan Arima terpental beberapa meter.

kekuatan yang Arima masukan kedalam tendangan tersebut, bukan hal yang bisa di lawan oleh Kiyotaka.

"Arima san.. tolong menahan diri.."Kata Kiyotaka sambil merintih kesakitan.

"Dengan orang sepertimu menahan diri?.. hentikan itu."Kata Arima sambil tersenyum.

Dari awal Perkembangan Kiyotaka dalam pertempuran sudah diperkirakan oleh Arima.

Tapi walaupun sudah di perkirakan, tetap saja membuat Arima terkejut dengan perkembangannya.

Walaupun dia tidak bisa menyentuh Arima, tapi kiyotaka memberikan sedikit tekanan kepada Arima, meskipun kata "Sedikit" tapi lihat lah individu seperti apa Arima itu.

"Baiklah hari ini cukup sampai di sini, jika kau masih ingin berlatih silahkan lanjutkan, setelah itu berikan laporkan perkembangan tentang file yang aku berikan kemarin."Kata Arima setelah itu berjalan ke Pintu keluar ruang pelatihan.

beberapa jam Setelah itu Arima hanya menikmati waktunya dalam keheningan yang nikmat.

Arima menikmati suasana hening sambil di temani secangkir kopi.

Setelah itu Kiyotaka menghampiri Arima.

"Arima san, ku pikir kau harus melihat ini.."Kata Kiyotaka sambil memberi komputer mini berbentuk kertas kepada Arima.

Arima mengambilnya dan melihat isi dari data tersebut, setelah itu Arima menyimpan benda tersebut dan menghela nafas.

"Kasus departemen store, sehari setelah itu jembatan Yanghwa, apa yang di lakukan pemerintah Korea?."Kata Arima kepada kiyotaka.

"Sampai saat ini pasukan khusus kepolisian Korea masih mendalami kasus tersebut, tapi karena terdapat Teroris yang muncul di mall sehari sebelum kejadian Jembatan Yanghwa, teroris tersebut di jadikan tersangka terbesar dalam kasus tersebut."Kata Kiyotaka kepada Arima.

Arima berpikir beberapa saat dan segera berbicara.

"Abaikan terlebih dahulu kasus jembatan Yanghwa dan fokuskan penyelidikan ke Departemen store, cari rekaman cctv-nya apapun yang berguna segera sebelum terjadi kejadian di departemen store tersebut."Kata Arima dengan nada yang tenang.

"Dimengerti."Kata Kiyotaka dengan santai, setelah itu dia meninggalkan Arima.

Arima santai kembali, dan menikmati kopinya, setelah itu dia bergumam.

"Korea, apakah aku harus belajar bahasanya dahulu?."Arima langsung merebahkan punggungnya ke sofa dan malas-malasan seharian.

-beberapa hari kemudian Arima sudah mencapai bandara internasional Korea Incheon.

Arima dan Kiyotaka memakai baju formal, Arima memakai kacamata hitam dengan kemeja putih dan jas hitam, memakai celana hitam panjang dan sepatu Armani.

Bisa di lihat Arima menarik perhatian di sekelilingnya, selain dari aura pahlawannya Arima juga terlihat sangat tampan dan tinggi dengan rambut putihnya yang unik, badannya pun terlihat ramping dan bagus, di lengkapi otot-otot yang proporsional, wanita yang melihat Arima tidak bisa menahan selain melihat ke arah Arima dan tersipu.

"Kiyotaka, kita langsung menuju tempatnya bukan?."Kata Arima dengan malas, karena dia menjadi bahan perbincangan orang sekitarnya, seperti artis.

"Tidak Arima dan pertama, kita menuju hotel terlebih dahulu, setelah itu ayo pergi ke langkah selanjutnya."Kata Kiyotaka yang sudah menjadwalkan semua jadwal Arima.

Arima mengangguk dan mengerti, pada dasarnya bahwa orang luar seperti mereka tidak boleh membuat orang lain curiga dengan kedatangan mereka ke Korea.

pembicaraan antara Arima dan Kiyotaka saja, tidak akan bisa di. dengar oleh orang sekitarnya karena Arima sudah Memanipulasi Vektor di sekitar mereka agar suara tidak bocor ke luar.

Setelah keluar dari bandara, Kiyotaka dan Arima berjalan ke arah mobil hitam yang sudah di siapkan oleh Kiyotaka, dan mereka menuju hotel yang memakan waktu beberapa jam, karena tidak ingin terlalu jauh dengan "Target".

_________________

Next chapter