Esok harinya, Rasty sudah kembali masuk ke sekolah, tapi tampaknya kondisinya belum begitu baik.
Dia masih tampak lemas, dan terlihat sekali dari raut wajahnya dia sangat lelah dan banyak sekali fikiran.
Dengan langkah gontai, wajah pucat tanpa riasan makeup, Rasty memasuki ruangnya.
Perlahan dia duduk dengan tatapan yang kosong.
"Dulu posisi ini membuatku, menjadi bangga sekaligus bahagia. Tapi sekarang, posisi ku di sekolah ini serasa mirip petaka," gumam Rasty.
Tok tok tok!
Terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan Rasty.
"Iya, silahkan masuk!" teriak Rasty.
Ceklek!
"Selamat siang, Bu Rasty," sapa Jarwo sambil menudukkan badannya sesaat, pertanda hormat.
"Iya, ada apa, Jarwo?" tanya Rasty.
"Begini, Bu Rasty, saya ingin melaporkan, bahwa, nampaknya hubungan, Bu Raisa dan Bu Vivi, kini sudah akrab kembali," tutur Jarwo.
"Kapan kamu melihatnya?" tanya Rasty, dengan pandangan yang tidak fokus.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com