Tengku Kamariah menyentuh bagian pucuk jajaran tanaman teh yang dilewatinya. Ia bersyukur menggunakan celana panjang Aisyah untuk berjalan di kebun teh. Karena selain lebih leluasa untuk bergerak, Tengku Kamariah juga tidak merasa terlalu mengkhawatirkan roknya akan basah terkena embun dan menambah menjadi dingin karena memakai rok yang lembab karena embun.
Ketika sedang berjalan masih menyentuh puncak tanaman teh yang tidak sampai setinggi pahanya, Tengku Kamariah dikejutkan oleh burung pipit yang terbang tiba-tiba dari sarangnya karena juga terkejut dengan kemunculan manusia.
"AKH!!" jerit Tengku Kamariah terkejut yang refleks mundur, menyenggol Raja Kecil dan hampir terjatuh yang untungnya segera ditahan oleh Raja Kecil agar tidak terjatuh.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Raja Kecil yang menahan bahu Tengku Kamariah agar tidak terjatuh.
"Tidak apa, Baginda. Maaf. Saya hanya terkejut saja!" sahut Tengku Kamariah segera berdiri tegap.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com