webnovel

ADA ANAKNYA PAK CIK!

Kapal akan memasuki muara Sungai Batanghari ketika Cil keluar di siang yang panas dari dalam kapal. Cil memutari kapal, dari geladak pergi ke buritan, dari buritan Cil kembali lagi ke geladak. Hingga akhirnya Cil mencari bagian yang teduh dari kapal untuk menghabiskan waktu sambil memainkan gambusnya.

Mai datang dan duduk bersama Cil di bagian samping kapal yang terlindung bayangan kapal. Melihat Cil yang asik memetik gambus. "Kenapa Tuanku keluar di siang yang panas terik ini?"

Cil menjawab dengan masih memetik gambus. "Dulu ada teman yang katanya tinggal di dekat muara. Mereka sering main pagi, siang atau sore hari."

"Oh... Jadi Tuanku keluar untuk melihat mereka? Siapa nama mereka, Tuanku?"

Cil berhenti memetik gambusnya, mencoba mengingat namanya. "Panggilannya Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima dan pak cik Dulah."

Dahi Mai berkerut mendengar nama teman lama Cil, dengan menahan tawa Mai lalu berkata. "Nama yang unik. Apa pak cik Dulah itu ayahnya?"

"Ayah angkat mereka, acik."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter