"...."
Kim justru mengabaikan Jirayu. Dia membaringkan Lili di dudukan empuk, memasang masker dan sarung steril. Baru menyuntik Lili tanpa bantuan.
"Ngeeeoong ... ngeooong ... ngeooong~" raung Lili dengan suara imutnya. Namun, ekspresi Kim tidak berubah hingga liquid ampulnya habis.
"Ha ha ha, lihat Lili sampai kena mental," ledek Jirayu karena gemas. Sebab begitu selesai, Lili bahkan langsung lompat turun, tapi Kim cepat menggendongnya sekali lagi.
"Memang kau mau kemana, huh?" kata Kim. "Cari Tuan yang lebih tampan dariku? Maaf ya. Harapanmu itu mustahil terkabul."
Tawa Jirayu pun semakin lepas. Dia sungguh terhibur dengan tingkah Kim, meski bocah itu sebenarnya hanya menganggu.
Lihat? Kini Kim bahkan naik ke ranjang pasien. Berbaring, lalu memeluk Lili yang mulai lemas karena terpapar bius. "Aku akan tidur siang di sini, Phi," katanya tanpa meminta izin. "So, kalau nanti ingin pulang, jangan lupa bangunkan terlebih dahulu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com