"Hah?"
Kim menggeleng pelan setelah memberikan benda tersebut. "Juga makan siang dulu setelah kerja. Jangan lelah," katanya. Padahal Tawan yakin tidak sampai membicarakan profesi samasekali. "Bisa-bisa malah tidak kuat memukul jika kakakku seperti tadi."
Percayalah, Tawan sampai tak sanggup berkata-kata mendengarnya.
"Aku berangkat les dulu," kata Kim. Lalu berjalan melewatinya begitu saja. Bocah itu membuat Tawan terheran-heran. Namun, si pelaku justru tampak berjalan santai. Dia memanggul tas gitar, memainkan ponsel sebentar, lalu mendengarkan lagu lewat headphone yang tadinya hanya menghiasi leher.
Jujur, Tawan dulu terkejut. Saat Kinn membawanya pulang untuk bertemu keluarganya pertama kali, ada sosok seperti Kim diantara para mafia itu
Support your favorite authors and translators in webnovel.com