Aku bangun hanya untuk hari lain di Kota Red.
Jam alarm peniupku mati, dan kami berempat di ruangan itu mengerang.
Sambil menguap, aku menggosok wajahku dan melirik kalender papan tulis di dinding. Hari ini bukan hari mandi. Tikus. Aku meluncur dari tempat tidurku, menampar bibirku. Di bawah tempat tidur atas aku, Jesica meringkuk di bagian bawah, bantal menutupi wajahnya.
"Lima menit," gumamnya.
"Kamu selalu mengatakan lima menit," tambah Misca, sedikit rewel. Dia selalu rewel sebelum sarapan.
"Kamu tahu aturannya," kataku, sambil menepuk pinggul Jesica dengan tanganku. Kita harus muncul untuk diperiksa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com