Dirga mendengar semua pembicaraan Carissa dan Ayahnya. Wajahnya menjadi bersemu merah jambu yang pernah merona. Ia juga tidak akan menyangka bahwa itu yang akan dikatakan oleh Carissa. Kata tetap bersamanya, akan selalu diingat oleh Dirga. Dirga mungkin tidak akan melepaskan Carissa begitu saja, karena ia sudah berjanji akan memegang dan membuktikan semua ucapannya. Ia tidak mau jika Carissa harus berpura-pura lagi menahan segala rasa sakit hati.
Ketika makan malam sedang berlangsung, berkah terus tersenyum menatap kearah Carissa tanpa berkedip. Santoso, Carissa, dan Bibi Siti berpikir mungkin dia juga ini sedang sakit atau mungkin sedang ada gangguan di dalam kepalanya. Carissa mengirimkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, namun mata Dirga tetap mengikuti arah pergerakannya. "Dirga, kamu kenapa menatapku seperti itu? Cepat habiskan makananmu, jika sudah dingin tidak enak lagi," tegur Carissa lembut.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com