webnovel

158. Maaf

Tangan lelaki itu terkepal kuat. Gadis itu memang bisa saja membuatnya mengalah. Tinggal selamanya di kamar mandi untuk menghindarinya?

Apa-apaan itu?

Bisa-bisa gadis itu masuk angin jika terus berada di sana. Mau tak mau Alister hanya bisa mengesampingkan keinginannya menghukum Jie. Ingin mendobrak pintu kamar mandi hotel tidak ada gunanya juga.

Alister tidak suka menghabiskan uangnya untuk hal yang tidak berguna jika sampai pintu itu rusak. Salah satu caranya ya mengalah. Biarkan saja wajah badutnya seperti ini. Memang, tugas lelaki adalah mengalah.

Selesai masalah wajah badut itu yang mengharuskan Alister mengalah, kini kedua sejoli itu berada di restoran yang ada di dalam hotel. Tidak seperti semalam memesan makanan lewat pelayan hotel, Alister dan Jie langsung ke restorannya saja.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter