Tanpa terasa satu bulan Naraya menjadi guru disini, sejauh ini baik-baik saja tidak ada yang aneh. Setiap masuk para murid hanya terdiam mendengarkan pelajaran yang di berikannya. Dengan para guru lain pun baik hubungannya, walau tidak dekat seperti Sofi. Naraya suka dengan dia karena terbuka tidak ada ditutupi, bila ada sesuatu dia akan mengatakannya.
"Bagaimana anak-anak ?" tanya Sofi.
"Baik, biasa saja mereka menerima pelajaranku dengan baik !" jawab Naraya.
"Mungkin saja semua takut kepadamu !" begitulah Sofi walau seperti bercanda dia ada benarnya,
"Mungkin saja, setelah semua tahu tentang diriku dan masa laluku! termasuk kamu !" ujar Naraya.
"Betul, maafkan aku Naraya !" jawabnya tersenyum, Naraya mengangguk. Malam itu mereka beristirahat sambil minum teh.
"Aaaaaaaa .... !"
tiba-tiba terdengar suara jeritan seorang perempuan, mengejutkan semua orang. Ruang asrama guru memang tidak jauh dari asrama para murid. Mereka semua menuju tempar di mana suara terdengar.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com