Semua menatap dari jendela pesawat yang perlahan meninggalkan planet yang mereka cintai, ada 10 pesawat ruang angkasa yang sama akan membawa mereka ketempat baru nun di alam semesta yang maha luas. Semua merasa sedih karena tidak semua orang bisa seberuntung mereka untuk di tempatkan di planet baru, hanya sekitar 5.000 orang saja yang terpilih dalam misi ini.
Sejak 50 tahun lalu semua berusaha mencari tempat sebagai pengganti bumi, hal itu dimulai dengah dibuatnya model pesawat ruang angkasa berpenumpang generasi pertama. Setelah mereka berhasil menemukan 10 planet baru yang hampir mirip dengan Bumi di 5 galaxy yang berbeda selain Bima Sakti tempat planet Bumi berada. Sebelumnya para Ilmuwan mencari dengan peawat tanpa awak yang di sebar ke 100 galaxy di alam semesta yang sudah ditemukan terlebih dahulu.
50 tahun lalu ada 100 orang yang di berangkatkan pertama ke tempat tujuan sebagai Bumi ke dua. Dan semua misi berjalan lancar, tapi tidak dengan keadaan di planet bumi yang sangat mengkhawatirkan. Setelah kedamaian selama hampir 20 tahun sejak perang dunia ke 3 pecah, di tambah perubahan iklim yang mendadak berubah, yang semula negara barat yang mempunyai 4 musim berubah menjadi tropis begitupun sebaliknya hal itu disebabkan perubahan rotasi bumi. Sehingga mengacaukan semuanya.
Hal itu mengakibatkan peperangan dan permusuhan di antara mereka muncul kembali, hal itu semakin menghancurkan manusia yang hanya tinggal menyisakan setengah dari seluruh penduduk Bumi. Tapi sayang keberhasilan menuju planet bumi ke dua ini justru menimbulkan konflik baru semua berdasar perebutan tambang batu berharga yang mereka temukan di planet baru.
Maka pecahlah perang dunia ke 4 walau tidak lama hanya 10 tahun, tapi itu cukup membuat manusia bumi berkurang drastis. Kondisi alam di bumi pun tidak menentu. Kalau dahulu planet bumi kurang lebih 71 % lautan sedang 29 % daratan kini berbanding terbalik. Lautan hanya menyisakan 55 % sisanya sudah menjadi daratan. Tanpa di duga ancaman besar datang dari sebuah gunung yang dahulu tersembunyi dilautan kini tampak di permukaan dan diperkirakan akan meletus dalam waktu tidak lama lagi setelah terkubur di lautan selama jutaan tahun.
Konon gunung ini akan meletus dengan maha dasyat, abunya akan membawa material beracun dan akan menyelubungi bumi jangka waktu sangat lama Para Ilmuwan berpacu dengan waktu untuk pergi meninggalkan Bumi secepatnya. Semua bekerja sama dan kini di tahun 2100 gunung itu benar-benar meletus suaranya terdengar keseluruh penjuru bumi, getaran gempanya memghancurkan semua daratan. Lautan yang tinggal 55 % menyebar akibat gempa sehingga menjadi danau saja. Semburannya sampai ke titik dimana Atmosfir berada.
---------------
Semua orang panik menyelamatkan diri, tapi 5.000 orang yang berhasil selamat karena mereka terpilih untuk pergi. Semua menyaksikan dari pesawat yang ditumpangi keadaan planet bumi porak poranda hanya karena kemarahan satu buah gunung yang diyakini terbesar di planet ini. Abu makin lama makin banyak, 10 peawat berhasil berada di luar planet bumi, bumi yang semula di juluki planet biru kini hitam pekat karena asap abu yang tersisa hanya hitam legam tidak berbentuk.
Semua yang ada di pesawat berasal dari berbagai suku bangsa ras manusia yang tersisa terakhir dari planet bumi. Termasuk Indonesia yang hanya menyisakan 100 orang saja. Masing-masing pesawat akan menuju tempatnya planet baru yang mempunyai kode E2-X1 sampai E2-X10.
Penumpang pesawat rata-rata berusia 10 tahun dan jumlah laki-laki dan perempuan seimbang, mereka mempunyai kecerdasan di atas rata-rata termasuk fisik yang kuat. Di planet baru nanti mereka akan beradaptasi dengan kehidupan baru, walau mirip dengan bumi tapi ada perbedaan berbagai hal, persamaan mereka hanya keresediaan oksigen yang banyak sebagai syarat manusia bisa hidup.
Di antara semua planet baru ini ada penghuninya, masing-masing mempunyai kelebihan masing-masing, tapi yang jelas rasnya sama dengan manusia hanya yang berbeda, tinggi tubuh, badan dan kecerdasan mereka. Dan semua menerima manusia planet bumi karena jumlah mereka tidak banyak. Mereka yang terpilih lahir dari rekayasa genetika yang sengaja dibuat untuk tujuan ini. Mereka tidak tahu orang tua mereka siapa. Semua di rahasiakan dari publik.
-------------
Waktu terus berlalu semuanya sudah beradaptasi dengan planet baru. Dari kondisi alam, budaya, dan pembauran manusia bumi dengan penduduk asli dengan menikah dan berkeluarga. Darah mereka bercampur sehingga didapat setengah alien dan manusia, kemampuan pun berbeda. Selama hampir 400 tahun mereka seperti melupakan planet asal yaitu bumi. Tak ada yang tahu bagaimana keadaan planet bumi sekarang. Manusia Bumi sudah membuat koloni baru, hubungan manusia dengan Alien sudah menyatu. Mereka membuat liga planet-planet yang rata-rata mempunyai keturunan dengan manusia ataupun planet lain yang sudah menjadi sahabat. Membuat planet buatan sebagai penghubung dengan 'saudara' mereka di galaxy yang berbeda. Planet buatan ini mendapat julukan Bumi kecil.
Pimpinan Liga dipilih berdasar vote dari 100 anggota liga planet. Sejak 300 tahun penjelajahan sudah dilakukan keberbagai tempat yang belum mereka ketahui sebelumnya, planet baru, galaxy dan semesta baru. Teknologi pun sudah meningkat pesat, penjelajahan dari satu tempat ke tempat lain dilakukan dengan sangat mudah.
------------
"Yang mulia, saya profesor Smith perkenalkan ingin membagi informasi tentang planet Bumi !" seseorang lelaki berumur 40 tahunan berdiri di podium dan menatap 100 orang perwakilan dari LPP. Semua tertegun dan menatap lelaki dari layar televisi di kursi terbang mereka, sementara bila melihat di podium hanya terlihat dia kecil tak terlihat.
"Kenapa ingin memberikan info tentang bumi ?" tanya seseorang.
"Hmmm... bukankah selama ini ada proyek pengamatan bumi selama 300 tahun ini ?" ujar yang lain.
"Bukankah kondisinya sama saja selama ini ?" tanya yang lain, semua memberikan argumen tentang planet bumi yang sepertinya sudah tidak ada harapan lagi.
"Maaf yang mulia, biar saya berikan penjelasan terlebih dahulu !" seru Prof Smith.
"Semua diam !" teriak seseorang, "Silahkan prof, aku harap ini berita baik !" seorang lelaki tua berjanggut berkata.
"Terima kasih yang mulia ! benar selama 300 tahun tidak ada perubahan yang berarti, tetapi kini semua berubah total ! Bumi sudah menjadi seperti dahulu lagi !" jawab Profesor Smith memperlihatkan gambar dilayar raksasa. Semua terkejut karena bumi memang kembali biru seperti dahulu !
"Tapi sayang ! walau begitu kadar racun masih tinggi ! tapi yang menggembirakan lapisan ozon sekarang sudah kembali seperti semula !" jelas profesor Smith bangga.
"Apa gunanya, kita tinggal disana kalau masih beracun !" sela yang lain, semua mengangguk.
"Maaf yang mulia, gambar ini 50 tahun lalu ! dan ini kondisi 100 tahun kemudian ! kadar beracun masih ada tapi di berbagai tempat sudah menghilang ! 50 tahun lalu kami meluncurkan pesawat pengintai untuk melihat kondisi planet bumi dan ini gambarnya !" profesor Smith kembali memperlihatkan gambar-gambar yang di ambil dari pesawat pengintai.
"Tunggu semua kembali ke jutaaan tahun lalu ?" tanya yang lain.
"Jaman prasejarah ?" tanya yang lain.
"Betul, selama lebih 150 tahun sejak kabut beracun menghilang ! aku pikir tubuhan akan mati tapi ternyata mereka bisa bertahan termasuk binatang pun ada, memang mirip dinosaurus tapi ini berbeda, karena binatang dan tumbuhan beradaptasi serta berevolusi menjadi jauh dari kita lihat dulu ! bisa dipastikan mereka spesies baru ! yang mulia ijinkan untuk mengirim tim untuk menuju planet Bumi !" jelas profesor Smith.
"Untuk apa ?" tanya sang ketua LPP.
"Untuk lebih mendalam meneliti planet bumi secara langsung ! saya yakin kita semua merindukan planet Bumi tempat asal kita !" jawab Profesor Smith.
"Tunggu, kita sudah sepakat planet Bumi sebagai tempat terlarang ?" ujar yang lain.
"Mungkin sebagai planet penelitian itu di bolehkan ! yang tidak boleh di jadikan tempat tinggal kembali !" jawab yang lain.
"Profesor, baik kami akan diskusikan hal ini !" ucap sang ketua.
"Terima kasih yang mulia, bila ini di setujui ! 100 tahun yang akan datang kita akan membuat proyek penelitian dan menempatkan sejumlah orang di seluruh planet Bumi !" jawab Profesor Smith.
Bersambung ...