"Hai, Martin," sapa Lupita.
Martin memperhatikan gaun Lupita yang tampak seksi dan pas di tubuhnya yang langsing. Roknya pendek di atas lutut sementara bagian belakangnya lebih panjang menutupi lipatan pahanya.
Jantung Martin berdebar semakin kencang tatkala melihat senyuman indah menghiasi bibirnya.
"Kenapa kamu diam saja, Martin? Apa yang sedang kamu lihat?"
Martin mengerjapkan matanya dan berdeham. Sesungguhnya ia sedang melihat bibir Lupita, membayangkan jika bibir seksi itu dilumat oleh bibirnya.
"Aku tidak apa-apa," jawab Martin yang tidak sesuai dengan pertanyaan Lupita.
"Mereka bilang acaranya terlambat setengah jam. Jadi daripada di sini sepi, aku memainkan sedikit lagu." Lupita mengedikkan bahu.
"Permainanmu itu …"
Lupita menatap Martin, menunggunya untuk melanjutkan kalimatnya. Martin sendiri kehabisan kata-kata. Entah bagaimana, sepertinya lagu itu telah menghipnotisnya dan membuatnya menjadi makhluk paling bodoh dan lamban sedunia.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com