Berawal dari seorang pemuda yang bernama Noir Weisten, memiliki rupa rata-rata dan berumur 26 tahun. Meski terlihat muda, dia telah menjabat sebagai Manager di suatu perusahaan dagang yang sangat terkenal dan maju di Indonesia.
Memiliki IQ yang diatas rata-rata serta nada bicara yang sopan membuat pemuda tersebut di hormati dan disegani oleh banyak orang.
PT. Hanwirk Lumine, adalah nama perusahaannya. Dia sudah menjadi Manager di perusahaan tersebut sejak berumur 20 tahun, yang artinya dia sudah menjabat selama 6 tahun lamanya hingga sekarang ini. Dedikasi dan kinerjanya dalam memajukan perusahaan juga bisa dibilang sangat bagus.
Bagi Noir, keuntungan adalah segalanya. Asalkan dia diuntungkan maka ia tidak peduli dengan orang lain, begitulah prinsip hidupnya.
Orang yang memiliki bakat akan diatas dan yang tidak berbakat akan di bawahnya, awalnya Noir memang masih dibawah. Namun setelah berkeja dengan cukup keras serta menempuh pendidikan yang panjang akhirnya kerja kerasnya terbayarkan, dan kini ia sudah hidup dengan berkecukupan dan berlimpah harta.
Akan tetapi ada sesuatu yang kurang, meski sudah mendapatkan kekayaan, hatinya sangat hampa. Itulah menurutnya.
Mendapatkan sesuatu sangatlah mudah sehingga dirinya menjadi bosan, saat dulu dirinya masih dibawah. Noir selalu bekerja keras untuk mendapatkan apa yang dia mau, dan saat berhasil hatinya akan bercampur aduk antara senang dan bahagia.
Namun, sekarang hanyalah rasa hampa yang menerpanya setiap ia dapat membeli sesuatu dengan mudah dengan uang sebanyak itu.
***
Awal mula...
Saat ini, Pemuda berbakat serta di cap sebagai genius sedang duduk di sebuah kursi di dalam kantor yang terdapat di sebuah gedung tingkat sebelas.
Tinggi bukan? Ya, itu benar. Dan jabatan dari Noir sekarang adalah seorang Manager perusahaan yang bernama PT. Hanwirk Lumine, sebuah kongsi dagang terkenal yang menghasilkan banyak produk ternama dan berkualitas di pasaran nasional maupun internasional.
Pemuda itu memiliki ciri-ciri rambut hitam yang sedikit acak-acakan dan memiliki iris mata hijau redup. Duduk santai di dalam kantor ditemani oleh beberapa dokumen doukmen yang tersusun rapi di mejanya.
Terlebih lagi, memegang posisi Manager dalam usianya yang masih sangat terbilang muda adalah suatu prestasi yang patut untuk diapresiasi oleh publik.
Noir melihat jam ditangannya yang sudah menunjukkan pukul 8 malam. Pertanda bahwa kantor sudah memasuki jam pulang, ia beranjak dari kursinya dan melangkahkan kaki keluar dari ruangan tersebut.
"Sekali lagi, hari yang membosankan" gumamnya lemah sambil melewati lorong-lorong dan para Karyawan miliknya memberi hormat kepadanya.
Noir masuk ke lift, dan memencet tombol lantai yang paling bawah. Yaitu lantai satu, dia berpikir. Apakah hari yang membosankan ini akan berlanjut sampai ajal yang menjemputnya? Tidak ada yang mengetahuinya. Andai saja terdapat sebuah dunia yang lebih seru daripada dunia yang monoton ini.
***
Selang setengah jam, akhirnya Noir sampai didepan pintu rumahnya. Rumahnya tidak mewah, hanya sederhana. Karena Noir bukanlah tipe orang yang juga tidak menyukai hal hal yang merepotkan.
Kau tahu bukan? Jika rumahmu sangat besar, jarak antara dapur dan juga Kamar mungkin bisa sekitar 10 meter atau bahkan lebih, dan Noir tidak ingin susah susah kesana kemari hanya untuk ke dapur.
"Aku pulang"
Noir membuka pintu rumahnya, dan disambut oleh kegelapan yang memenuhi seluruh ruang pada rumahnya tersebut. Ya, Noir tinggal sendirian di rumah, kedua keluarganya sudah lama meninggal saat dia masih kecil. Dan pada akhirnya, Noir berhasil bertahan hidup hingga sekarang dan menjadi orang yang sukses.
Ia menekan Saklar, seketika lampu menyala menerangi seluruh ruangan di dalam rumahnya yang tadinya tertutup oleh kegelapan. Noir memandang intens rumahnya yang sepi, sungguh membosankan. Dengan segera ia melepas sepatunya dan beranjak masuk ke dalam kamarnya yang berada di lantai dua.
Di dalam kamar Noir juga sangat sederhana, hanya terdapat kasur dan juga komputer miliknya. Tentu saja juga interior penting lain seperti lemari baju dan lain lainnya, ia lalu mengambil sebuah kardus yang ada di bawah kasurnya dan membukanya.
"Royale Kingdom, kurasa aku harus memainkannya..." gumam Noir sambil tersenyum melihat isi kardus tersebut.
Di dalam kardus tersebut, terlihat ada sebuah Helm penghubung dunia Virtual yang bernama Vea-gear. Dan disampingnya terdapat sebuah chip kecil yang merupakan game VRMMORPG bernama Royale Kingdom yang belakangan ini viral di nasional maupun Internasional.
Royale Kingdom, awalnya adalah sebuah game yang berjenis MMORPG, namun karena game tersebut sangat laris di pasaran nasional maupun internasional. Sebuah Perusahaan memutuskan untuk mengadaptasinya menjadi sebuah game dengan jenis VRMMORPG.
Tentu saja banyak orang yang membelinya karena terkenalnya game ini sebelumnya. Dan Noir adalah salah satunya, ia membeli perangkat tersebut karena ia dulu sangat suka memainkan game Royale Kingdom di konsole smartphone nya. Dan mungkin, ia akan menemukan hal baru di versi terbaru dari game bernama Royale Kingdom tersebut.
Dengan segera Noir mengambil Vea-gear dan memasangkan chip kedalamnya, lalu Noir memakaikannya di kepala dan segera merebahkan tubuhnya di kasur empuknya.
Karena di hari hari sebelumnya ia sudah sempat membaca buku panduan dari penggunaan Vea-gear. Noir sudah tahu harus bagaimana lagi untuk menghubungkan dirinya ke dalam dunia Royale Kingdom. Dengan segera, ia menutup kedua matanya dan lalu mengucapkan...
"Virtual Mode : On"
--
Hai ini adalah Novel pertama saya, tolong jika ada saran tolong beritahu saya, dan saya butuh kesan dari para Budiman mengenai cerita pertama saya ini. Mungkin masih banyak kesalahan kata dan Typo di cerita ini, mohon untuk dimaklumi karena saya masih pemula
.