"Dasar lelaki tua bangka menyedihkan! Awas saja kau. Kau akan segera ku singkirkan. Dan lihat saja. Kau pun akan segera ku kirim ke Neraka!" Lirihnya berpadukan dengan melemparkan bolpoint ke sembarang arah.
Sialnya lemparannya tersebut mengenai Nail yang saat itu memasuki ruangannya. "Ada apa? Kenapa Anda terlihat sangat marah?"
"Bukan urusan Anda. Ada perlu apa ke ruangan saya, hah?"
Nail tidak menjawab. Tatapannya menajam dan tanpa mengatakan satu patah katapun langsung mendudukkan bokongnya pada kursi yang berseberangan dengan Azriel. "Mana dokumen Winata Group?"
πππ
Azriel menyipitkan matanya hingga keningnya berkerut. "Untuk apa dokumen Winata Group?"
Senyum smirk langsung menghiasi bibir Nail berpadukan dengan mencondongkan tubuhnya ke depan. "Kekacauan yang baru saja Anda ciptakan harus segera saya selesaikan, Tuan Azriel!"
"Tidak perlu. Saya bisa menyelesaikannya sendiri."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com