webnovel

Sungguh Menganggapnya Sahabat

Editor: Wave Literature

He Yuxiang yang berada di sebelah Xiao Ruyue berkata dengan hati-hati kepada Xiao Ruyue, "Jangan samakan Han Lulu dengan orang lain. Dia mudah marah. Aku antar kamu cuci muka, ya?"

Xiao Ruyue berpura-pura menyeka air matanya dengan kuat, kemudian ia pun tersenyum lebar kepadanya He Yuxiang, "Aku sudah membuat Lulu salah paham. Jangan salahkan Lulu. Tidak apa-apa. Aku akan mencuci muka sendiri. Hua Hua, temani aku cuci muka, ya?"

Setelah Xiao Ruyue berkata seperti itu, He Yuxiang juga melihat Yun Hua. Kemudian Yun Hua menatap Xiao Ruyue dengan tatapan yang aneh, ia menggigit bibirnya seolah-olah ia sangat kebingungan, "Yueyue, aku... Kamu tahu sendiri bagaimana sifatku. Apa yang dikatakan Han Lulu barusan benar? Kenapa kamu memberitahu Han Lulu kalau aku menyukai He Yuxiang? Kamu jelas tahu siapa yang aku sukai!"

Saat itu juga He Yuxiang tiba-tiba mengerutkan keningnya. Xiao Ruyue memang memberi isyarat kepada He Yuxiang bahwa Yun Hua menyukainya. Tapi selama ini He Yuxiang selalu menyukai Xiao Ruyue. Dan He Yuxiang juga merasa bahwa dirinya sudah mengungkapkan bagaimana perasaannya dengan jelas.

Xiao Ruyue dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Hua Hua, Lulu pasti salah paham. Aku tidak pernah bilang begitu. Tentu saja aku tahu kamu menyukai senior Qi…"

Saat ini Yun Hua masih merasa ragu, raut wajahnya terlihat seperti tidak mengerti apa-apa. Akhirnya Xiao Ruyue bisa bernapas lega. Ia pun pergi sendirian ke toilet sendiri. Hanya saja, ia tidak menyadari bahwa sejak tadi Han Lulu melihatnya dengan tatapan yang tajam.

Beberapa saat kemudian Yun Hua kembali ke tempat duduknya, lalu ia menyeringai. Di kehidupan terakhirnya, Xiao Ruyue selalu menjadi gadis yang baik di mata semua orang. Ia elegan, lembut dan murah hati. Di mata seluruh siswa yang ada di kelas, ia sangat baik kepada Yun Hua. Tidak peduli apa yang terjadi dengan Yun Hua, bahkan jika kemudian dilaporkan bahwa Yun Hua dijuluki sebagai pelacur kecil dan semua siswa menghindari Yun Hua, Xiao Ruyue tetap memperlakukan Yun Hua seperti biasa...

Semua orang memuji kebaikan Xiao Ruyue, jadi ketika Yun Hua bertentangan dengan Xiao Ruyue, semua orang berdiri di sisi Xiao Ruyue.

Sekarang, topeng kemunafikan di wajah Xiao Ruyue telah dirobek oleh Han Lulu. Setidaknya Han Lulu telah mengetahui siapa Xiao Ruyue sesungguhnya...

Dalam hati, Yun Hua terkekeh. Haha... Xiao Ruyue, adik baikku. Ini baru permulaan!

Jika kamu ingin berubah dari Xiao Ruyue menjadi Yun Ruyue dan bertunangan dengan Qi Ziheng... itu bukanlah jalan yang mudah! Batin Yun Hua dengan senang.

Hari kebetulan, Wali kelas Liao Yonghong sedang tidak masuk. Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa beliau sakit dan perlu waktu untuk pemulihan selama dua bulan, dan kelas berikutnya digantikan oleh Guru Zhong.

Karena Wali Kelas Liao Yonghong berhalangan hadir ke sekolah, sehingga Xiao Qiuci yang merupakan guru bahasa Inggris, untuk sementara menggantikan Liao Yonghong sebagai wali kelas 2-(10).

Jika ada seseorang yang bertanya siapa guru paling cantik dan berkelas di sekolah menengah Nanxi, pasti semua siswa akan menjawab tanpa ragu-ragu, bahwa guru yang paling cantik yaitu Xiao Qiuci.

Aura dan gaya bicara Xiao Qiuci membuatnya tidak terlihat seperti guru SMP, melainkan lebih seperti selebriti keluarga. Dan putrinya yaitu Xiao Ruyue, juga dilatih oleh Xiao Qiuci sesuai dengan standar seorang nyonya dalam sebuah keluarga. Sikapnya yang seperti itu bisa menunjukkan bagaimana gaya keluarganya.

Banyak siswa yang memuji Xiao Ruyue, mereka mengatakan bahwa Xiao Ruyue adalah anak yang lembut, baik hati, anggun dan sebagainya. Semuanya menjunjung tinggi Xiao Ruyue.

Namun Yun Hua ingin merobek sedikit demi sedikit topeng kemunafikan Xiao Qiuci dan Xiao Ruyue. Kali ini Yun Hua tidak akan pernah membiarkan dirinya dan ibunya dihancurkan lagi oleh Xiao Qiuci dan Xiao Ruyue.

"Anak-anak, secara resmi sekolah dimulai lagi. Guru Liao izin karena tidak enak badan dan meminta cuti. Sekolah memutuskan, saya yang menjadi wali kelas sementara di kelas kalian." Ucap Xiao Qiuci yang berdiri di depan kelas dengan mengenakan cheongsam China. Ia terlihat sangat cantik, bahkan seolah bisa membuat orang lain yang melihatnya tidak bisa mengalihkan pandangan darinya, "Sebelumnya saya tidak memiliki pengalaman menjadi wali kelas. Jadi, mohon bimbingannya."

Next chapter