webnovel

Seperti Laki-laki Brengsek Yang Mempermainkan Perasaan Orang Lain

Editor: Wave Literature

Wen Qiao menganggukkan kepalanya, "Hm, aku mengerti."

"Aku kehilangan ingatanku karena kecelakaan, orang pertama yang aku lihat saat aku bangun adalah dirimu, orang yang paling aku percaya juga adalah dirimu. Wen Qiao, jangan membohongiku lagi."

Sorot matanya terlihat begitu serius, Wen Qiao hanya bisa memberanikan dirinya dan berkata, "Baiklah, aku tidak akan berbohong lagi."

Dia merasa dirinya seperti laki-laki brengsek yang mempermainkan perasaan orang lain.

"Besok lusa aku akan kembali bekerja dan terbang ke Munich, ikutlah denganku."

Wen Qiao berkata, "Aku…" Saat melihat raut wajah Fu Nanli, ia langsung dengan yakin berkata, "Hm, baiklah."

"Dulu kamu pernah ikut penerbanganku?"

"Belum."

"Biasanya kita bertemu di tempat seperti apa?"

"Di… taman dekat rumahku dan hanya jalan-jalan."

'Sangat sulit untuk tidak berbohong saat bersama dengannya, benar-benar sangat sulit.' Pikir Wen Qiao

Fu Nanli memeluk Wen Qiao dan tidak melakukan apa-apa lagi, kemudian Wen Qiao dengan hati-hati berkata, "Aku datang karena akan tampil bersama Tuan Vincent. Aku harus pergi ke belakang panggung untuk bersiap-siap."

Setelah itu Fu Nanli baru melepaskan pinggangnya, "Sama-sama."

Keadaan psikologis Wen Qiao sangat kuat. Meskipun dia merasakan ketegangan yang cukup besar sebelum penampilannya, pertunjukannya hari ini terasa seperti acara penghargaan internasional.

Sedangkan perkataan Zhao Tong yang mengatakan dia tidak pernah menerima penghargaan, itu karena Wen Qiao tidak seperti Xu Lu yang suka pamer, dia tidak pernah ikut perlombaan apapun.

Setelah dia menampilkan lagu terakhir, suara tepuk tangan yang meriah terdengar memenuhi ruangan.

Vincent meninggalkan tempat duduknya dari depan piano kemudian menghampiri Wen Qiao dan mengulurkan tangannya, Wen Qiao dengan elegan meletakkan tangannya di atas tangan Vincent lalu mereka berdua berjalan ke tengah panggung dan membungkukkan tubuh mereka bersama sebagai tanda terima kasih di tengah sorot lampu.

Fu Nanli terus melihat ke arah Wen Qiao dari awal Wen Qiao berada di atas panggung hingga gorden panggung tertutup.

Xu Lu yang duduk di baris pertama dapat melihat dengan jelas bahwa Vincent sangat menikmati dan menyukai Wen Qiao, sedangkan dia hanya berusaha berbohong kepada dirinya sendiri dengan mengatakan bahwa Wen Qiao tampil di panggung ini bukan karena kemampuannya, tapi karena pihak sekolah yang memerlukan orang dan hanya dia satu-satunya pilihan.

Saat ini satu-satunya berita baik baginya adalah Nyonya Zhuang tidak menyukai Wen Qiao.

Xu Lu merasa arogan, 'Mimpi Wen Qiao untuk kembali ke kalangan kelas atas kembali hancur. Wen Qiao, perempuan murahan sepertinya sama sekali tidak cocok dengan kalangan kelas atas.'

Kemudian dia melihat Fu Nanli, 'artis tidak terkenal' yang disewa oleh Wen Qiao juga duduk di baris pertama dan tidak jauh dari tempat duduknya.

Ada orang asing yang menghampiri Fu Nanli lalu dengan bahasa Inggris berkata, "Tuan Fu, Tuan Vincent mengundang Anda untuk pergi ke belakang panggung."

Fu Nanli merapikan jasnya kemudian berjalan melewati Xu Lu dan Zhao Tong.

Zhao Tong dengan tidak yakin berkata, "Aku… Aku kenapa mendengar dia dipanggil Tuan Fu? Fu? Di kota Hai tidak banyak orang bermarga Fu, jangan bilang dia adalah tuan muda dari Tianhuan?"

Tuan muda dari Tianhuan sekaligus yang bekerja sebagai pilot memang memiliki identitas yang misterius.

Tangan Xu Lu gemetar, tas yang dia pegang terjatuh kemudian dengan wajah canggung berkata, "Kamu bercanda, ya? Memangnya Fu Nanli akan tertarik pada Wen Qiao?"

Zhao Tong menganggukkan kepalanya, "Benar juga, aku dengar semua yang pernah bertemu dengan Fu Nanli ingin menjadi nyonya muda Fu, tapi sayang sekali pangeran besar Fu itu sangat dingin. Dia sama sekali tidak tertarik dengan siapapun, jadi perempuan seperti Wen Qiao tentu saja tidak mungkin membuatnya tertarik. Sudah, ayo kita pergi ke belakang panggung untuk berfoto bersama Tuan Vincent."

"Tidak usah, aku merasa 2 penampilan terakhir merusak semua rangkaian konser, selain itu bukankah kamu sudah tidak menjadi penggemarnya lagi?"

Xu Lu terbiasa melihat semua orang menghina Wen Qiao. Dia terlalu takut saat melihat Wen Qiao mendapatkan pujian dan semua orang berpusat kepada Wen Qiao.

Zhao Tong mengangkat dagunya, "Iya, benar juga, kalau ke belakang panggung kita pasti akan bertemu dengan Wen Qiao, perempuan itu .... Sebaiknya kita tidak perlu membuat diri kita sendiri marah dan kelak kita tidak perlu datang ke konser Vincent lagi."

Mereka berdua kemudian berjalan keluar bersama, tapi saat itu mereka malah mendengarkan berbagai pujian indah yang ditujukan kepada Wen Qiao.

Next chapter