webnovel

Mengatakan Yang Sebenarnya

Editor: Wave Literature

Fu Nanli merapikan jasnya, dia mengerutkan alisnya yang tajam dan merasa muak terhadap orang-orang yang berusaha mengusik pacarnya.

Dia turun dari mobil dan terlihat ingin berjalan memutar untuk membukakan pintu bagi Wen Qiao, tapi Wen Qiao langsung turun dari mobil lalu berlari ke sampingnya dan melingkarkan tangannya di tangan Fu Nanli.

Lin Mingzhu yang melihat semua itu merasa sedikit asing, 'Semua orang mengatakan pengeran besar Fu tidak menyukai sentuhan fisik sehingga tidak ada orang yang bisa mendekatinya, tapi dia membuat pengecualian untuk perempuan ini? Perempuan pembohong ini dengan beraninya sudah berbohong kepada keluarga Fu, lihat saja bagaimana hari ini aku akan membongkar kebohonganmu di depan Fu Nanli.'

Fu Nanli menekan tangan kecil Wen Qiao yang ada di tangannya ke tubuhnya, dia sama sekali tidak menghiraukan Lin Mingzhu dan langsung berjalan ke dalam gedung rumah sakit.

Lin Mingzhu ingin mengikutinya tapi supir Fu Nanli menahannya, "Nona, tolong jangan mengganggu majikan saya."

"Tuan Fu, perempuan yang bernama Wen Qiao itu bukan pacarmu, dia hanya seorang pembohong."

Setiap langkah yang Wen Qiao lalui membuat hatinya bergetar. Diam-diam ia melihat ke arah Fu Nanli tapi ekspresi Fu Nanli terlihat sangat datar, tidak ada perasaan apapun seolah… sama sekali tidak mendengarkan perkataan Lin Mingzhu.

"Dia memiliki laki-laki yang dia sukai, namanya Zhuang Yan… dia adalah tuan muda keluarga Zhuang, kamu pasti pernah mendengarnya."

Lin Mingzhu berteriak dari luar.

Raut wajah Fu Nanli tiba-tiba berubah, dia memang pernah melihatnya beberapa kali. Wen Qiao yang melihat itu langsung tahu bahwa Fu Nanli merasa tidak terlalu senang.

Orang datang dan pergi di dalam gedung rumah sakit, di lobi pendingin ruangan menyala dari atas. Wen Qiao merasa lehernya diterpa udara dingin dan membuat tangannya yang memegang tangan Fu Nanli menjadi semakin erat, lalu mereka masuk ke dalam lift.

Di dalam lift itu tidak ada banyak orang tapi Fu Nanli membawa Wen Qiao ke pojok lift, lalu dia memegang dinding lift dan menundukkan kepalanya melihat Wen Qiao.

Wen Qiao melihat Fu Nanli dengan wajah polos.

"Siapa itu Zhuang Yan?"

Wen Qiao menjawab dengan suara pelan, "Teman sekolahku."

"Jadi, kamu dan dia…"

Orang lain yang ada di dalam lift diam-diam melihat ke arah mereka dengan tatapan kebingungan.

Wen Qiao menarik tangannya lalu dengan suara yakin tapi lembut berkata, "Dulu aku tidak mengerti apa-apa dan pernah mengejarnya."

Fu Nanli merasa muncul perasaan cemburu dari dalam dirinya. Dia mengulurkan tangannya dan membuka 2 kancing kemejanya lalu dengan suara tidak senang bertanya, "Pernah mengejarnya?"

Lift tiba di lantai 16. Wen Qiao menunjuk ke arah angka yang ada di atas lift lalu dengan suara pelan berkata, "Kita sudah sampai."

Fu Nanli memegang pergelangan tangan Wen Qiao lalu membawanya masuk ke dalam kamar rawat inap.

Paman Li terlihat lega saat melihat Fu Nanli kembali, "Tuan muda, saya mencari Anda kemana-mana tapi tidak bisa menemukan anda. Anda masih terluka, Anda pergi kemana saja?"

"Keluar."

Paman Li melihat Fu Nanli dengan keheranan, "Saya…"

"Keluar."

Sebelumnya Fu Nanli selalu dekat dengannya, tapi hari ini Fu Nanli melihatnya dengan wajah dingin dan muram.

Paman Li merasa lelah.

Akhirnya dia keluar dan di dalam kamar rawat inap hanya tersisa Wen Qiao dan Fu Nanli. Wen Qiao melihat raut wajah Fu Nanli dan merasa tidak tenang, 'Lin Mingzhu benar-benar sangat cepat, dalam waktu singkat dia bisa menyelidiki masalah Zhuang Yan. Tapi sekarang aku benar-benar bersyukur Zhuang Yan tidak menerima perasaanku dulu.'

Fu Nanli melepaskan jasnya lalu dia melemparkannya ke samping, dia menggulung lengan kemejanya dan membuat tangannya yang mempesona terlihat.

Dia duduk di atas sofa kulit dengan kualitas terbaik, dia melipat kakinya lalu mengerutkan alisnya dan bertanya, "Apa maksudmu pernah mengejarnya?"

"Tahun lalu sebelum aku bertemu denganmu, kemudian aku bertemu denganmu. Setelah bertemu denganmu aku baru sadar bahwa Zhuang Yan sama sekali bukan apa-apa dan aku merasa heran mengapa aku bisa pernah menyukainya. Saat memikirkan diriku yang dulu aku merasa sangat konyol, aku setiap hari akan berpikir bagaimana bisa ada perempuan seperti diriku di dunia ini."

Perkataan Wen Qiao jelas sekali membuahkan hasil, wajah Fu Nanli tidak terlihat begitu dingin.

"Jadi Zhuang Yan menolakmu?"

Next chapter