webnovel

232. Simple happiness

Mobil berjalan dengan kecepatan sedang membelah padatnya jalanan kota. Gerimis kembali datang dengan awan mendung yang ada di atas sana. Senja belum usai sebenarnya. Hanya saja, mendung sudah tak sabar untuk datang memulai tugasnya seperti biasa.

Pandangan mata gadis itu terus saja mengudara. Menatap keluar jendela mobil dan mendongakkan kepalanya. Ditatapnya langit mendung di atas sana, rintik-rintik hujan yang turun seakan menjadi pertanda duka yang begitu dalam untuk semesta. Suasana yang ada benar-benar mewakili hati Sandra sekarang ini. Bahkan, belum genap satu hari dirinya ditinggalkan pergi orang sang ayahanda, ia harus dipaksa untuk kembali bangkit dan berdiri lagi. Berusaha baik-baik saja meksipun hatinya benar remuk sekarang ini.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter