webnovel

"Dikalahkan Perasaan"

Yang merasa benar tanpa tapi,

Satu orang anak menangis karena takut kehilangan akal sehatnya. Sementara teman sebayanya menjadi siluman ular dalam informasi.

Yang tak mau dibantah tak pandang bulu,

Gaya sarungnya seperti pendahulu yang patuh. Sementara, tangannya ringan menolong siapapun, tapi tiap detik menggonggong.

Yang tak mau direndahkan,

Gelar bangkunya apik, menjulangkan lidah sebagaimana sirik. Wawasannya luas, idenya ciamik dalam menghardik seorang yang tak setara.

Yang selalu ramah dan menghargai seseorang,

Semua tamu dipersilakan duduk bersama cacian, agar derajatnya dipandang. Tutur katanya berkompeten, bisa memenangkan hinaan pada tua dan muda

Berpuluh tahun rasanya tak berguna, kalau kau dikuasai perasaanmu sendiri. Walau seribu wawasan terbukti di luar kepala.

Nandailhamcreators' thoughts
Next chapter