Huahin, Thailand.
Setelah 2 tahun kejadian di Italia berlalu, ada beberapa fase kehidupan yang Ace pahami. Dulu, ketika Ace masihlah seorang bocah. Bisa mengeja dan mencoret gambar di dinding pun sudah disebut jenius. Lalu saat mendapatkan piagam di junior high school, orang-orang menyebutnya brilian. Naik lagi ke fase perkuliahan. Meski orangtuanya tak pernah begitu, tetapi para tetangga menyebutnya beban keluarga karena biaya semester yang mencekik leher.
Ace bukannya tak bekerja. Dia sempat membuka usaha fast food gabungan dengan rekan seangkatan. Sampai ketika dirinya menjadi dosen. Beberapa kali Ace diberikan tugas overload oleh atasan, meski bukan dia yang mampu melakukannya. Ace tak pernah menolak tantangan bila itu dia rasa perlu. Bahkan saat ditawari Drake pindah bekerja sebagai karyawan di Milan, dia langsung maju untuk menjalaninya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com